Djawanews.com – Seorang pria calon PNS (pegawai negeri sipil) telah dinyatakan tidak lolos seleksi karena penilaian terhadap fisiknya yang dianggap tidak sesuai, yakni perempuan tersebut memiliki payudara yang besar. Badan Kepegawaian Negara (BKN) pun langsung angkat suara terkait hal itu dengan pernyataan beberapa instansi memang mensyaratkan kebugaran jasmani sebagai poin penting dalam seleksi CPNS.
Beberapa contoh instansi yang mensyaratkan kebugaran jasmani adalah Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum dan HAM, serta Badan Keamanan Laut (Bakamla). “Ketiga instansi tersebut mensyaratkan kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh. Hal ini dikarenakan,instansi-instansi ini akan melaksanakan pelatihan dasar yang membutuhkan kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh yang mendukung,” kata Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerjasama BKN, Satya Pratama pada Rabu, 2 Februari.
Seorang Pria Calon PNS Curhat Ditolak Kementerian karena Kelainan Payudara
Satya juga menjelaskan bahwa di Kemenhan ada pelatihan dasar dan program bela negara. Sementara, di Kemenkumham untuk Petugas Lapas ada pelatihan kesamaptaan, dan di Bakamla ada pelatihan dasar militer yang dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL.
“Semuanya dilakukan agar PNS yang direkrut mendapatkan kompetensi dasar untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang melekat di instansi masing-masing,” jelasnya.
Peserta Calon PNS bernama Dwiki Andoyo menjadi sorotan publik setelah menceritakan kisahnya gagal lolos CPNS karena masalah fisik. Cerita Dwiki kemudian viral di media sosial Twitter. Dari tangkapan layar yang ia unggah, diketahui bahwa ia berhasil mencapai nilai tertinggi dalam tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang dilaksanakan salah satu kementerian.
Kendati hasil tesnya tinggi, ia tidak lulus karena gagal di tes kesehatan umum dan jiwa. Ia kemudian mengajukan sanggah dan meminta penjelasan lebih detail terkait bagian tumbuh yang membuatnya tidak lolos seleksi.
Hasil sanggah dari Dwiki Andoyo yang mendaftar sebagai calon PNS kemudian dijawab oleh kementerian. Dalam jawaban tersebut, pihak kementerian memaparkan bahwa salah satu penyebabnya karena kelainan payudara. Payudara Dwiki dinilai terlalu besar untuk ukuran laki-laki, dan kaki berbentuk X 10 cm.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.