Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Sentimen Negatif untuk Amerika dalam Perang Ukraina vs Rusia

Sentimen Negatif untuk Amerika dalam Perang Ukraina vs Rusia

Usman Mahendra
Usman Mahendra 28 Maret 2022 at 12:19pm

Dilansir dari blog.netray.id: Amerika Serikat kerap campur tangan dalam sejumlah perang atau konflik antarnegara yang terjadi di sejumlah belahan dunia. Seperti pada konflik di Vietnam (Vietnam Utara dan Vietnam Selatan), Korea (Korea Selatan dan Korea Utara), perang Teluk (Irak dan Kuwait), hingga Rusia dan Ukraina.

Perang Ukraina vs Rusia masih berlangsung hingga saat ini dan terus menjadi sorotan dunia, termasuk warganet Indonesia. Isu perang Ukraina dan Rusia telah bergulir sejak November 2021 sebelum puncaknya terjadi pada 21 Februari 2022 saat Presiden Russia Vladimir Putin memberi pengumuman mengakui kemerdekaan milisi Donbas, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Hingga pada 24 Februari, Putin tiba-tiba mengumumkan “operasi militer” dan melakukan serangan di sejumlah kota di Ukraina. Barat menyebutnya invasi, AS dan sekutu menyebut Rusia melanggar kedaulatan negara lainnya. Dilansir melalui laman kontan.co.id Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (16/3/2022) mengumumkan kucuran dana 1 miliar dollar AS (Rp 14,3 triliun) untuk memasok senjata dan drone ke Ukraina.

Sikap Amerika tersebut tak luput dari perhatian warganet Indonesia yang ramai mengomentari persoalan ini. Akibatnya trend sentimen negatif terhadap Amerika pun semakin menguat. Hal ini dapat diamati melalui hasil penelusuran Netray berikut. Tampak pada grafik Peak Time perbincangan warganet terhadap Amerika dan perang tersebut mulai meningkat signifikan sejak operasi militer berlangsung.

Amerika
Gambar 1. Peak Time, periode 01 Feb-31 Mar 2022
Gambar 2. Sentimen Trend, periode 01 Feb-31 Mar 2022

Netray memantau perbincangan ini sejak 01 Februari 2022 sampai dengan 23 Maret 2022. Dengan menggunakan beberapa kata kunci seperti, amerika, amerika && perang, amerika && rusia, dan amerika && ukraina. Hasilnya, dari 64.8 ribu total tweet sebanyak 29 ribu diantaranya bersentimen negatif.

Hal berbeda justru ditemukan sebelum perang Ukraina dan Rusia berlangsung. Dengan menggunakan kata kunci yang sama Netray memantau perbincangan warganet terkait Amerika sejak 01 November 2021 sampai dengan 31 Januari 2022. Hasilnya tampak melalui grafik berikut.

Gambar 3. Peak Time, periode 01 Nov 2022-31 Jan 2022
Gambar 4. Sentimen Trend, periode 01 Nov 2022-31 Jan 2022

Sebelum Rusia menyatakan operasi militer pada 24 Februari 2022 tampak total perbincangan warganet pada periode ini mencapai 19 ribu cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen positif. Dengan perbedaan dominasi sentimen tersebut seperti apakah cuitan warganet yang turut menyumbang sentimen negatif terhadap Amerika saat perang Ukraina dan Rusia berlangsung.

Perang Ukraina vs Rusia, Warganet: Amerika Provokator

Gambar 5. Kosa kata populer

Pada Top Words dapat diamati sejumlah kosa kata yang kerap digunakan warganet dalam perbincangan terkait Amerika, seperti invasi, menolak, biden, sekutu, minyak, dan beberapa kosa kata lainnya. Berikut beberapa opini warganet terkait Amerika saat perang Ukraina dan Rusia berlangsung.

Gambar 6. Opini warganet terhadap Amerika

Setelah Rusia melakukan serangan terhadap Ukraina perbincangan terkait Amerika pun turut mencuat. Amerika menjadi negara yang dinilai oleh warganet sebagai provokator dari meningkatnya suhu antar negara tersebut. Selain itu, Amerika juga dianggap mendapatkan keuntungan tertentu dari keadaan ini. Tak heran bila kemudian sentimen negatif terhadap Amerika pun meningkat.

Gambar 7. Opini warganet terhadap Amerika

Selain dianggap sebagai biang kerok dari perang Ukraina dan Rusia, Amerika dinilai selalu terlibat dalam perang yang terjadi di berbagai belahan dunia. Keberadaan Amerika Serikat disebut sebagai bagian dari upaya mempertahankan hegemoninya sebagaisatu-satunya negara adidaya di dunia pasca-perang dingin. Tak hanya itu, keterlibatannya Amerika cenderung terlibat dalam konflik untuk mengambil keuntungan atas ketidakstabilan Ukraina agar tidak sampai jatuh ke tangan Rusia.

Gambar 8. Top Accounts

Pada kategori Top Accounts Netray menemukan beberapa akun pengguna Twitter yang paling populer dalam perbincangan terkait topik ini, seperti @Mentimoen dan @yo2thok. Kedua akun tersebut menjadi salah satu akun yang populer dalam membahas Amerika dan hubungannya dengan Ukraina dan Rusia.

Demikian hasil pantauan Netray, simak informasi terkini lainnya melalui https://blog.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID

Editor: Ananditya Paradhi

Bagikan:
#amerika#Perang#rusia dan ukraina

Berita Terkait

    Apa Itu Teknologi Modifikasi Cuaca? Untuk Pertanian hingga Penanggulangan Bencana
    Berita Hari Ini

    Apa Itu Teknologi Modifikasi Cuaca? Untuk Pertanian hingga Penanggulangan Bencana

    Djawanews.com - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah menjadi bagian penting dalam pembangunan Indonesia sejak tahun 1977. Awalnya, teknologi ini diperkenalkan untuk mendukung sektor pertanian melalui program hujan ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Seberapa Peluang Indonesia Jadi Pusat Energi Terbarukan di ASEAN dan Pemimpin Global?
    Berita Hari Ini

    Seberapa Peluang Indonesia Jadi Pusat Energi Terbarukan di ASEAN dan Pemimpin Global?

    Saiful Ardianto 14 Aug 2025 10:34
  • Bendungan Batangtoru Terus Digenjot: Proyek Strategis untuk Kesejahteraan Sumatera Utara?
    Berita Hari Ini

    Bendungan Batangtoru Terus Digenjot: Proyek Strategis untuk Kesejahteraan Sumatera Utara?

    Saiful Ardianto 14 Aug 2025 10:28
  • PLTA Danau Kerinci: Kesepakatan Rakyat yang Segarkan Pembangunan Berkelanjutan
    Berita Hari Ini

    PLTA Danau Kerinci: Kesepakatan Rakyat yang Segarkan Pembangunan Berkelanjutan

    Djawanews.com - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Danau Kerinci telah kembali menemui titik terang. Melalui kesepakatan antara PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) dan warga setempat, ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Apa Itu Dual Growth Strategy: Langkah Strategis Pertamina Wujudkan Ketahanan Energi Nasional?
    Berita Hari Ini

    Apa Itu Dual Growth Strategy: Langkah Strategis Pertamina Wujudkan Ketahanan Energi Nasional?

    Saiful Ardianto 13 Aug 2025 07:01
  • Alasan PLTA Sungai Gumbasa Jadi Solusi Energi Bersih untuk Sulawesi Tengah?
    Berita Hari Ini

    Alasan PLTA Sungai Gumbasa Jadi Solusi Energi Bersih untuk Sulawesi Tengah?

    Saiful Ardianto 12 Aug 2025 10:41

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Apa Itu Dual Growth Strategy: Langkah Strategis Pertamina Wujudkan Ketahanan Energi Nasional?
Berita Hari Ini

1

Apa Itu Dual Growth Strategy: Langkah Strategis Pertamina Wujudkan Ketahanan Energi Nasional?

PLTA Sigura-Gura: Pembangkit Listrik Bawah Tanah Pertama Indonesia yang Ikonik
Berita Hari Ini

2

PLTA Sigura-Gura: Pembangkit Listrik Bawah Tanah Pertama Indonesia yang Ikonik

PLTA Sungai Gumbasa Jadi Sumbu Potensi Energi Bersih di Sulawesi Tengah?
Berita Hari Ini

3

PLTA Sungai Gumbasa Jadi Sumbu Potensi Energi Bersih di Sulawesi Tengah?

Alasan PLTA Sungai Gumbasa Jadi Solusi Energi Bersih untuk Sulawesi Tengah?
Berita Hari Ini

4

Alasan PLTA Sungai Gumbasa Jadi Solusi Energi Bersih untuk Sulawesi Tengah?

Investasi Sektor ESDM Terbang, Tembus Rp225,9 Triliun pada Semester I 2025?
Berita Hari Ini

5

Investasi Sektor ESDM Terbang, Tembus Rp225,9 Triliun pada Semester I 2025?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up