Djawanews.com – Bakal calon gubernur dari PDI Perjuangan (PDIP), Pramono Anung berencana mundur dari jabatan sebagai Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab). Ia mengatakan akan mengumumkannya pada bulan ini, tetapi masih merahasiakan waktu pengajuan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ada dong pasti, pokoknya pada waktunya saya umumkan, pasti bulan ini,” kata Pramono di Museum MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa kemarin.
Sementara itu, bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno ikut menimpali rencana Pramono mundur. Ia menyebut bulan depan sudah mulai tahapan kampanye.
“Soalnya nggak bisa lagi musti bulan ini, bulan depan udah mulai kampanye," ujar Rano.
Selain Pramono, bacagub dari PDIP yang juga Menteri Sosial Tri Rismaharini juga akan segera mundur dari kabinet. Risma bahkan sudah resmi berpamitan dengan partner kerjanya, Komisi VIII DPR saat rapat dengar pendapat (RDP) di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa kemarin.
"Terima kasih bapak ibu sekalian, saya mohon izin, dan mohon pamit. Mohon maaf kalau ada kesalahan saya, selama saya menjadi mensos dan mohon doa restu, meskipun bingung mohon doa restu, mudah-mudahan yang terbaik, insyaallah yang terbaik bagi Allah, yang terbaik bagi saya," ujar Risma saat RDP dengan Komisi VIII DPR.
Risma juga tidak lupa menyampaikan permohonan maaf jika ada kesalahan atau masalah selama menjadi mensos khususnya saat rapat dengan DPR. Menurut Risma, Komisi VIII DPR merupakan mitra kerja Kementerian Sosial (Kemensos) yang layak diapresiasi.
"Terima kasih saya mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan baik sengaja maupun tidak. Karena kadang saya suka ngeyel pak. Saya mohon maaf sekali. Mohon maaf dan terima kasih selama ini saya mendapatkan partner yang luar biasa di Komisi VIII, saya matur nuwun dan terima kasih pengalaman yang luar biasa bagi saya pribadi khususnya," ungkap Risma.
Diketahui, PDIP telah resmi mengusung Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans sebagai pasangan cagub dan cawagub di Pilkada Jawa Timur 2024. Risma-Gus Hans harus berjuang keras memenangi kontestasi Pilgub Jatim karena mereka harus berhadapan dengan pasangan petahana, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.