Di Indonesia, terdapat beberapa sastrawan yang menolak penghargaan sastra.
Memiliki kapasitas dan konstribusi dalam kesusastraan Indonesia, Eka Kurniawan memang sudah selayaknya mendapat penghargaan. Namun Eka Kurniawan adalah satu dari beberapa nama sastrawan yang menolak penghargaan sastra.
Penolakan Eka Kurniawan pertama diketahui melalui unggahannya di Facebook pada 9 Oktober lalu. Eka Kurniawan menolak Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019 yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Alasan Eka Kurniawan menolak penghargaan tersebut adalah kurangnya apresiasi pemerintah terhadap literasi di Indonesia. Pembredelan buku hingga pengusutan kasus pelanggaran HAM tidak luput dari rasa kecewa Eka Kurniawan.
Beberapa Sastrawan yang Menolak Penghargaan Sastra
Namun perlu untuk diketahui, jauh sebelum Eka Kurniawan terdapat beberapa sastrawan Indonesia yang dengan tegas menolak penghargaan sastra yang diberikan kepadanya. Siapa saja? Berikut Djawanews rangkum.
- Afrizal Malna
Sebelum Eka Kurniawan, Afrizal Malna juga pernah menolak penghargaan dari lembaga atas capaian karyanya. Pada tahun 2019, Afrizal diketahui menolak Achmad Bakrie Award yang diberikan kepadanya.
Afrizal mengaku jika penghargaan Ahmad Bakrie dapat membuat karyanya terkotak-kotak dan bergabung dengan salah satu kelompok. Afrizal juga sempat mengaku jika tidak menyukai latar belakang dari bisnis keluarga Bakrie.
- Seno Gumira Ajidarma
Siapa saja tentu setuju jika Seno adalah sastrawan yang patut untuk diperhitungkan. Namun penulis tokoh Sukab tersebut pernah menolak penghargaan Achmad Bakrie pada tanggal 12 Juni 2012.
Seno menolak hadiah Rp250 juta, trofi, dan piagam dari Bakrie, dengan alasan “Penghargaan tersebut sebaiknya diberikan kepada orang lain yang dianggap layak, karena saya tidak dapat menerimanya.” Tulis Seno pada surat pendeknya.
- Sitor Situmorang
Masih Achmad Bakrie Award, ternyata penyair legendaris Indonesia pernah juga menolak penghargaan tersebut. Pada tahun 2010, Sitor Situmorang dengan tegas menolak penghargaan tersebut. Lumpur Lapindo adalah alasan kuat yang membuat Sitor Situmorang enggan menerima penghargaan Achmad Bakrie Award.
- Sanusi Pane
Menelusuri jauh ke belakang, sebelum Seno dan Sitor ada Sanusi Pane yang menolak penghargaan yang diberikan oleh Presiden Soekarno. Rencananya Penghargaan Satya Lencana Kebudayaan akan diberikan kepada Sanusi Pane.
Alasan Sanusi Pane menolak penghargaan tersebut dikemukakan oleh istri Sanusi pane, berikut ini alasannya.
“Indonesia telah memberikan segala-galanya bagiku. Akan tetapi, aku merasa belum pernah menyumbangkan sesuatu yang berharga baginya. Aku tidak berhak menerima tanda jasa apa pun untuk apa-apa yang sudah kukerjakan. Karena itu adalah semata-mata kewajibanku sebagai putera bangsa.” ungkap Sanusi Pane.
Beberapa sastrawan yang menolak penghargaan di atas, bukan berarti mereka arogan. Penolakan adalah sikap dan idealisme, sebuah sastra yang mengantarkan manusia dari pembebasan dan jauh-jauh dari unsur politis.