Djawanews.com – Sekjen PBB António Guterres pada hari Rabu menyerukan segera dilakukannya gencatan senjata di Timur Tengah untuk meringankan penderitaan kemanusiaan yang luar biasa akibat konflik di Gaza. Guterres menyambut baik kesepakatan AS dan Israel yang mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk melalui perbatasan Mesir.
Berbicara di Beijing, Sekjen Guterres mengatakan, gencatan senjata akan memberikan waktu dan ruang yang cukup untuk mewujudkan dua seruan penting yang ia sampaikan awal pekan ini.
Pertama, pembebasan sandera yang ditahan di Gaza tanpa syarat oleh Hamas. Kedua, pembukaan akses masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza oleh Israel di tengah krisis kemanusiaan yang terjadi.
"Wilayah ini berada di jurang," Sekjen PBB memperingatkan, dilansir dari situs PBB Kamis 19 Oktober.
Seruan tersebut muncul sehari setelah ratusan orang tewas akibat serangan terhadap rumah sakit di Gaza, menekankan rumah sakit dan petugas medis dilindungi berdasarkan hukum internasional.
Pihak Palestina menuding Israel berada di balik serangan tersebut. Sebaliknya, Israel menuding itu akibat kesalahan roket militan Palestina Jihad Islam, yang kemudian membantah tudingan tersebut.
Sekjen Guterres menggarisbawahi, bantuan sangat dibutuhkan untuk menanggapi kebutuhan paling mendasar masyarakat Gaza, yang mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak.
"Terlalu banyak nyawa dan nasib seluruh kawasan berada dalam bahaya," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengungsi Palestina PBB, Philippe Lazzarini dalam pertemuan darurat Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengatakan, "bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang terjadi di depan mata kita."
“Gaza sedang dicekik dan dunia seolah kehilangan rasa kemanusiaannya," ujarnya.
"Setiap jam kami menerima semakin banyak seruan bantuan dari masyarakat di seluruh Jalur Gaza. Ribuan warga sipil terbunuh dalam 12 hari terakhir, termasuk wanita dan anak-anak," pungkasnya.