Akis rusuh 22 Mei telah menyebabkan kerusakan yang besar.
Pada 22 Mei lalu terjadi kerusuhan dala aksi penolakan hasil pemilihan presiden atau Pilpres 2019 yang dilakukan di depan Gedung Bawaslu, Jakarta. Polisi menyebut, rusuhnya aksi tersebut karena disusupi oleh sejumlah kelompok yang telah diperintahkan untuk berbuat anarkis.
Hingga kini, polisi telah berhasil mengamankan 442 tersangka perusuh dan berhasil mengungkap tiga kelompok penumpang gelap dalam aksi 22 Mei 2019 di Jakarta.
sejumlah pihak mendorong Polisi untuk mengungkap dalang dibalik aksi anarkis tersebut.
Dorongan itu salah satunya datang dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Dia mengungkapkan mendukung aparat kepolisian untuk mengungkap dalang dibalik kerusuhan tersebut.
Selain itu Mahfud juga berharap agar polisi dapat segera menangkap penyuplai senjata api ilegal, senjata tajam dan berbaga jenis senjata lainya yang dipergunakan oleh sejumlah kelompok dalam aksi kerusuhan 22 Mei lalu.
“Kita mendukung Polri agar publik tau siapa pelakunya,” ungkap Mahfud di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta selatan pada Selasa (28/5/2019).
Penggagas Gerakan Suluh Kebangsaan itu mengungkapkan bahwa massa perusuh harus ditindak secara tegas. Beda dengan yang melakukan aksi secara damai.
“Kelompok perusuh yang berbuat anarkis paska aksi massa yang damai supaya ditindak tegas agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar,” tambah Mahfud.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Abdul Kadir Karding. Dia meminta kepada pihak kepolisian untuk mengungkap siapa otak dibalik aksi anarkis tersebut termasuk juga rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei.
Abdul menilai, kasus kerusuhan Jakarta 22 Mei lalu sebagai kasus yang riskan dan dapat menghancurkan negara. oleh sebab itu, Polisi harus dapat segera mengungkap dalang dibalik aksi tersebut hingga masyarakat menjadi tau siapa pelakunya.
“Jadi, menurut saya, sekarang ini polisi harus di dorong agar dalang dan pelaku rusuh dapat betul-betul tertangkap,” Kata Abdul.
“Polisi juga harus bekerja keras mengungkapkan aktor intelektual dibalik kerusuhan dan perusuh-perusuh yang ada, yang ingin menghancurkan bangsa kita,” tandasnya.