Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Sedih untuk Kedua Kalinya:  Putri Raja Keraton Solo Tak Bisa Bertemu dengan Sang Ayah
Sebelumnya, penolakan serupa sempat dialami GRay Devi Lelyana Dewi usai dirinya tak bisa memasuki Ndalem Sasono Narendra rumah Sinuhun PB XIII, 30 Juni silam. (headline.com)

Sedih untuk Kedua Kalinya: Putri Raja Keraton Solo Tak Bisa Bertemu dengan Sang Ayah

Fajar Kurniawan
Fajar Kurniawan 03 Agustus 2022 at 02:19pm

Djawanews.com – Gusti Raden Ayu (GRay) Devi Leylana dan GRay Ratih Widyasari, kembali tak bisa menemui sang ayah yakni Sinuhun PB XIII di Ndalem Sasono Narendra, Keraton Kasunanan Surakarta. Termasuk saat agenda Kirab Pusaka Malam Suro, Jumat (29/07) malam.

Sebelumnya, penolakan serupa sempat dialami GRay Devi Lelyana Dewi atau yang kerap disapa Gusti Devi, usai dirinya tak bisa memasuki Ndalem Sasono Narendra rumah Sinuhun PB XIII, 30 Juni silam.

Gusti Devi, menuturkan pada awalnya dirinya sengaja pulang ke Solo pada event tersebut. Karena, sudah berulang kali dia mencoba bertemu dengan Sinuwun selalu gagal.

"Saya datang sekitar pukul 21.00 WIB, masuk lewat pintu Talangpaten Komplek Keraton Kasunanan Surakarta tidak bisa, kemudian lewat Kamandungan mencoba untuk masuk tapi ngak bisa juga," ungkap Devi saat dijumpai di Ndalem Kayonan, Selasa, 2 Agustus.

Baca Juga:
  • Transisi Energi Pro-Rakyat: ESDM Pacu PLTSa, Biogas, dan Biomassa
  • Ini Tanggapan Gubernur Jateng soal Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta
  • Temui Perwakilan TPUA, Jokowi Tolak Tunjukkan Ijazah Asli

Gusti Devi menuturkan, saat berada di Kori Kamandungan, dirinya juga dihadang oleh oknum abdi dalem dan petugas kepolisian, untuk tidak diperbolehkan masuk pada acara pagelaran yang rutin diadakan setiap tahun sekali itu.

Kemudian, muncul Nawolo atau Titah dimana intinya Gusti Devi dan Gusti Ratih dilarang masuk kedalam lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta. Pembacaan Nawolo ini dilakukan sekitar pukul 23.00 WIB.

Mendengar hal tersebut, Devi mengaku tak bisa membendung air matanya. Sebab, Nawolo ini hanya diterbitkan bila ada keluarga yang melakukan kesalahan fatal terhadap keraton. "Terus selama ini saya menyalahi keraton seperti apa. Kan sangat aneh," ujar dia.

Namun yang aneh, lanjut Devi, saat dirinya dan adiknya Ratih akan meminta Nawolo tersebut, perwakilan keraton ini enggan memberikan.

"Bahkan sekadar melihatpun tidak diperbolehkan. Mau saya foto tidak boleh. Apakah benar Nawolo ini keluar dari Sinuwun, apakah ada tanda tangannya bapak atau tidak. Tapi tidak diperbolehkan untuk melihat," jelasnya.

"Akhirnya saya memilih pergi, sebab saya paham, jika saya masih di situ otomatis acara tidak akan mulai. Saya sadar diri, karena ini prosesi sakral, akhirnya saya meninggalkan lokasi, baru acara dimulai," urai Devi.

Dia tak percaya jika Nawolo tersebut keluar dari Sinuwun. Sebab dia paham dengan watak dan sifat dari sang ayah, PB XIII.

"Beliau itu sangat sayang sama anak-anaknya. Terakhir kali ketemu dua tahun lalu, memeluk saya sampai Tidak dilepas. Nangis beliau, lalu berbisik ke saya ojo lungo, ojo lungo. Ojo ninggalne aku (jangan pergi, jangan pergi. Jangan ninggalkan saya)," ungkapnya.

"Kalau larangan itu muncul dari ucapan bapak langsung, saya terima dengan ikhlas, yang penting kewajiban saya sebagai anak berbakti pada orang tua sudah saya jalankan. Tapi ini saya sangsi Nawolo tersebut dari beliau," paparnya.

Untuk itu, Devi akan terus berupaya agar bisa bertemu dengan PB XIII. Apalagi sudah lama dia tidak bertemu dengan sang ayah.

"Tidak ada hubungannya dengan konflik yang terjadi di keraton, ribet kalau ngurusi itu. Tidak mau ikut campur, tapi akhirnya malah terseret-seret," ungkap Devi.

Sementara itu, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai Kusuma Dewayani menyesalkan hal yang menimpa kedua adiknya. Menurutnya, sangat tidak wajar sampai muncul Nawolo. Semestinya, lanjut Timoer, ada kesalahan yang fatal baru muncul Nawolo, dan Nawolo tidak dibacakan di muka umum.

"Sehingga ini terrmasuk pencemaran nama baik, seharusnya mikir orang Jawa Solo itu orang yang punya toto. Kemudian Nawolo itu bukan dari dawuhnya Sinuwun. Keluar dari lembaga Kasentanan. Apalagi dalam Nawolo tersebut tidak tertulis alasan yang jelas kenapa adik saya tidak boleh masuk Keraton," tegas Timoer.

Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews  dan akun Instagram Djawanews.

Bagikan:
#Solo#Keraton Solo#Putri Raja#Devi Leylana#Ratih Widyasari#Sinuhun PB XIII#Sasono Narendra#Surakarta#Keraton Kasunanan Surakarta

Berita Terkait

    Investasi Sektor Ketenagalistrikan Melonjak, Meta Kontrak 1 GW Energi Surya untuk Pengembangan AI
    Berita Hari Ini

    Investasi Sektor Ketenagalistrikan Melonjak, Meta Kontrak 1 GW Energi Surya untuk Pengembangan AI

    Djawanews.com - Gelombang baru investasi sektor ketenagalistrikan tengah menggeliat seiring langkah perusahaan teknologi global memperluas penggunaan energi terbarukan. Induk perusahaan Facebook, Meta menandatangani tiga kesepakatan baru ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Bagaimana Proses Listrik dari PLTA Dapat Sampai ke Rumah Seluruh Masyarakat Indonesia?
    Berita Hari Ini

    Bagaimana Proses Listrik dari PLTA Dapat Sampai ke Rumah Seluruh Masyarakat Indonesia?

    Saiful Ardianto 08 Nov 2025 10:49
  • Pengembangan Energi Listrik dari Sampah di Riau Dipercepat untuk Kurangi Emisi dan Ketergantungan Fosil
    Berita Hari Ini

    Pengembangan Energi Listrik dari Sampah di Riau Dipercepat untuk Kurangi Emisi dan Ketergantungan Fosil

    Saiful Ardianto 06 Nov 2025 15:22
  • Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Menurun, Operasional Turbin Terancam Berhenti?
    Berita Hari Ini

    Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Menurun, Operasional Turbin Terancam Berhenti?

    Djawanews.com - Kondisi elevasi Waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar kian mengkhawatirkan. Level air waduk kini berada di titik 73,59 meter di atas permukaan laut (mdpl), ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Alasan Regulasi Energi Nuklir Sangat Melambat di Indonesia, Ini Penjelasannya!
    Berita Hari Ini

    Alasan Regulasi Energi Nuklir Sangat Melambat di Indonesia, Ini Penjelasannya!

    Saiful Ardianto 05 Nov 2025 14:10
  • Kompensasi PLTA Karebbe: Alih Fungsi Lahan atau Pemenuhan Kewajiban Lingkungan?
    Berita Hari Ini

    Kompensasi PLTA Karebbe: Alih Fungsi Lahan atau Pemenuhan Kewajiban Lingkungan?

    Saiful Ardianto 05 Nov 2025 11:05

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Menguak Sumber Energi dari Sampah yang Terabaikan, Simak Penjelasannya!
Berita Hari Ini

1

Menguak Sumber Energi dari Sampah yang Terabaikan, Simak Penjelasannya!

PLTA Tonsealama: Warisan Energi yang Tetap Menyala untuk Sulawesi Utara
Berita Hari Ini

2

PLTA Tonsealama: Warisan Energi yang Tetap Menyala untuk Sulawesi Utara

Senator Gus Hilmy Desak Presiden Ambil Peran Nyata di Krisis Kemanusiaan Sudan
Berita Hari Ini

3

Senator Gus Hilmy Desak Presiden Ambil Peran Nyata di Krisis Kemanusiaan Sudan

Sejarah PLTA Karebbe: Mulai Beroperasi 2011 dengan Kapasitas 90 Megawatt
Berita Hari Ini

4

Sejarah PLTA Karebbe: Mulai Beroperasi 2011 dengan Kapasitas 90 Megawatt

INARI Expo 2025 Hadirkan Inovasi Energi Hijau dari Nyamplung, BRIN Siap Perkenalkan?
Berita Hari Ini

5

INARI Expo 2025 Hadirkan Inovasi Energi Hijau dari Nyamplung, BRIN Siap Perkenalkan?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up