Djawanews.com – Satgas Brimob Nusantara diduga melakukan penganiayaan terhadap dua anggota Kodim 1702/Jayawijaya sampi terluka di depan tugu Salib, Jalan Yos Sudarso, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Sabtu malam, 20 Agustus.
"Bahwa betul adanya kejadian tersebut yang terjadi pada Sabtu tanggal 20 Agustus 2022 sekira pukul 22.15 WIT malam," kata Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Anthenius Murib dalam keterangannya, Selasa, 23 Agustus.
Murib menyebut dua anggota TNI yang dipukul itu yakni Sertu DS dan Pratu HP. Namun, ia tidak menjelaskan kronologi kejadian itu. Akibat pemukulan tersebut, Sertu DS mengalami luka memar di wajah. Sedangkan Pratu HP mengalami beberapa luka sobek di wajah dan kepala. Kondisi kedua korban dalam keadaan sadar.
Menurut Murib, Sertu DS dalam perawatan, sedangkan Pratu HP mendapat perawatan intensif di RSUD Wamena setelah insiden dipukuli oleh Satgas Brimob Nusantara. "Rencana pada hari ini akan dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut terkait luka-luka di kepala," ujarnya.
Murib terus berkoordinasi dengan Satgas Brimob Nusantara agar persoalan tersebut selesai sehingga tidak memicu konflik antardua instansi di Kabupaten Jayawijaya. "Bahwa hingga saat ini kondisi di Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya setelah kejadian tersebut dalam keadaan aman dan terkendali," katanya.
Keluarga TNI Tak Terima dengan Penganiayaan oleh Satgas Brimob Nusantara
Di sisi lain, pihak keluarga dari salah satu anggota Kodim 1702/Jayawijaya, Pratu HP yang menjadi korban penganiayaan sejumlah oknum anggota Brimob, mendatangi Mapolres Jayawijaya, Senin, (22/8) untuk menuntut keadilan.
Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu mengatakan pihak keluarga hendak menanyakan kronologi penganiayaan yang menimpa saudara mereka.
"Pihak keluarga menanyakan kronologi kejadian namun kita belum bisa menjawab karena masih pendalaman dan lebih bagus dari pimpinan tertinggi (Propam dan POM) yang menjelaskan itu," katanya dikutip dari Antara.
Hesman mengatakan dalam pertemuan yang dihadiri Kapolres, Dandim 1702 serta pejabat Brimob setempat, masyarakat meminta anggota Satgas Brimob Nusantara nonorganik ditarik dari Jayawijaya. "Terkait permintaan agar Brimob ditarik dari Wamena, mereka di sini juga bekerja dalam tugas pengamanan negara. Mereka bekerja karena ada tugas," katanya.
Hesman memastikan keributan anggota itu sudah ditangani Propam Polda Papua. "Propam sementara ada lima orang. Mereka bekerja profesional sesuai tugas masing-masing dalam hal pendalaman," katanya.
"Artinya supaya kita tetap menjaga situasi lebih baik dan juga jangan sampai masyarakat merasa resah," ujar Hesman menambahkan.
Dalam insiden penganiayaan oleh Satgas Brimob Nusantara itu, empat anggota TNI dan Polri mengalami luka-luka. Dua diantaranya merupakan anggota Kodim Jayawijaya dan dua merupakan anggota Polres Jayawijaya. Dari empat anggota itu, Pratu HP yang mengalami luka serius sehingga masih dirawat.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.