Djawanews.com – Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un kembali menjadi perhatian publik dunia dengan beredarnya kabar penembakan mati kepada warganya yang merayakan Natal. Jong Un disebut mengirimkan regu penembak untuk memburu warga yang merayakan Natal di negara itu. Hal tersebut dikarenakan rakyat dilarang menyembah apapun selain Dinasti Kim.
Selain itu, tanggal 24 juga dijadikan hari peringatan kelahiran Kim Jong Suk, istri pendiri negara itu, Kim Il Sung. “Saya yakin mereka akan diburu,” kata seorang narasumber, yang disebut pelarian Korut, Timothi Cho, dikutip pada Senin, 27 Desember.
“Ini tidak diragukan lagi. Rezim Kim Jong Un akan mendesak rakyat untuk menunjukkan kesetiaan penuh mereka kepada keluarga Kim. Dalam waktu ini, jika ada yang ditangkap karena diam-diam merayakan Natal, mereka bisa langsung dibunuh,” jelasnya lagi.
Kim Jong Un Juga Kirim Umat Kristen ke Penjara Untuk Dijadikan Budak dan Kerja Paksa
Ia juga mengatakan bahwa hari peringatan kelahiran Kim Jong Suk, juga dimitologikan untuk meniru kelahiran Kristus. Diperkirakan 400.000 penganut Nasrani berada di Korut.
Media yang sama juga menyebut bagaimana umat Kristen di Korut dikirim ke penjara dan kerja paksa arena iman mereka. Badan amal tempat Cho bekerja, Open Door menyebutkan sekitar 50-70.000 penganut berada di kamp-kamp penjara.
Sampai saat ini masih belum ada konfirmasi dari Korut maupun Kim Jong Un mengenai masalah-masalah itu. Sebelumnya, pemerintah Korut juga dikabarkan melarang warga tertawa 11 hari guna memperingati kematian Kim Il Sung pada 17 Desember lalu.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.