Djawanews.com – Nia Marlinda, WNI asal Bali, merupakan salah satu korban meninggal akibat gempa di Turki. Nia yang meninggal di Kahramanmaras dimakamkan di Turki.
Ayah Nia Marlinda, Muhammad Sukarmin, mengatakan anaknya dimakamkan bersama suami berkewarganegaraan Turki dan cucunya.
"Kita dapat informasi untuk dimakamkan secara baik-baik di sana. Namun, ada permintaan dari kakaknya pada saat itu ingin dikuburkan di Indonesia tapi dari KBRI tidak memungkinkan. Kalau (jenazah) dibawa ke Indonesia berjalan terlalu lama nanti bisa 10 hari," kata Sukarmin di Denpasar, Jumat, 10 Februari.
Pihak keluarga sambung Sukarmin sudah mengikhlaskan kepergian Nia. Keluarga akan menggelar tahlilan untuk kepergian Nia selama tujuh hari.
"Iya kita ikhlaskan saja kubur di sana secara baik-baik. Antara di sini dan di sana hakikatnya sama yang penting keikhlasan sudah kita terima. Dia juga punya keluarga di sana dan suaminya juga di sana. Kita di sini menggelar tahlilan bagaimana ada istiadat kita. Mulai kemarin dikubur malamnya kita tahlilan," ujarnya.
Saat ditemui wartawan, Sukarmin bercerita permintaan terakhir Nia. Putrinya itu ingin kamar yang dulu ditempatinya di lantai atas rumah dipasang gambar laut, matahari dan gunung.
“Kamarnya dia kan di atas, dia (minta) gambar laut, matahari, dan gunung," katanya.
Sementara itu, ibunda Nia Marlinda, Bidayati Rahmat Zaelani mengatakan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan Nia empat. hari sebelum kejadian gempa.
"Empat hari sebelum kejadian. Kita punya grup saudara dan di sana kita berkomunikasi karena dia mau rencananya mau pulang akhir tahun," ujarnya.
Nia anak kedua dari lima bersaudara dan menikah dengan suaminya Yasin Calisir pada tahun 2021. Dari pernikahan tersebut Nia telah memiliki seorang anak Bernama Barkay Azka dan suaminya berprofesi sebagai Dosen Bahasa Inggris.
"Terakhir bertemu (tahun) 2020 sebelum mereka menikah. Dia (Nia) pulang ngurus-ngurus surat dan 2021 Februari mereka menikah," ujarnya.
Perkenalan Nia dengan suaminya lewat media sosial. Suaminya saat itu melamar Nia lalu menikah di Turki.
Diberitakan sebelumnya, atase Pertahanan RI di KBRI Ankara Kolonel Amir, yang memimpin tim evakuasi ke Kahramanmaras memastikan pemulasaraan almarhumah. KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga di Indonesia.
"Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," kata KBRI dalam pernyataan tertulis pada Rabu (8/2).