Djawanews.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memiliki elektabalitas tertinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres) dibandingkan delapan nama tokoh lain, dengan capaian 19,8 persen. Hal itu menurut survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia.
"Nomor satu ada Sandiaga Uno di angka 19,8 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam rilis survei "Dinamika Elektoral Pascaisu Piala Dunia U-20 dan Deklarasi Batu Tulis", seperti dipantau melalui kanal YouTube Charta Politika Indonesia dilansir ANTARA, Senin, 15 Mei.
Menurut Yunarto, Sandiaga dapat menempati peringkat pertama terkait dengan elektabilitas sebagai cawapres itu karena dia memiliki investasi dukungan keterpilihan dari pengalamannya maju sebagai cawapres di Pemilu 2019 lalu saat mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Berikutnya, posisi kedua ditempati oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebagai cawapres sebesar 18,4 persen dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan elektabilitas 15,2 persen di posisi ketiga.
"Sementara itu, di posisi keempat ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas sebesar 10,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 9,2 persen di urutan kelima, dan di urutan keenam Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 5,8 persen," kata Yunarto.
Selanjutnya, di posisi ketujuh ada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas sebesar 3,5 persen, diikuti Ketua DPR RI Puan Maharani dengan 2,9 persen dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan 2,2 persen.
Survei tersebut dilaksanakan pada 2-7 Mei 2023 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Penentuan sampel dilakukan metode acak bertingkat (multistage random sampling), dengan toleransi kesalahan (margin of error) survei itu sekitar 2,82 persen.