Dilansir dari blog.netray.id: Pernyataan Mantan Presiden sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal minyak goreng dianggap tidak berempati dan membuat sakit hati warganet. Pernyataan ketua partai berkuasa pendukung pemerintah ini juga kemudian jadi bahan kritik para oposisi.
Megawati, dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Tribunnews pada 17 Maret 2022 lalu mengkritik ibu-ibu yang mengantre minyak goreng akibat harga yang mahal dan langka. Ia mempertanyakan apakah ibu-ibu tiap hari hanya “menggoreng” dan tidak melakukan alternatif cara memasak yang lain.
Pernyataan itu kemudian ramai diperbincangkan. Puncaknya terjadi pada Sabtu 19 Maret 2022, Megawati masuk dalam jajaran trending topic Twitter. Media monitoring Netray kemudian melakukan pemantauan Twitter pada periode 17-22 Maret 2022 menggunakan kata kunci “mega” dan “megawati” untuk melihat apa yang menjadi fokus perbincangan dan siapa saja yang memperbincangkannya.
Hasil pemantauan menunjukkan ada 21.711 twit hingga 22 Maret 2022 pukul 16.00 WIB. Jika dilihat muatan sentimennya, twit negatif lebih dominan dengan total 9.056 twit daripada twit positif yang hanya berjumlah 3.488 twit. Sedangkan sisanya sebanyak 9.167 twit bersentimen netral. Sentimen ini sebagian besar merupakan twit yang membagikan berita soal pernyataan Megawati.
Warganet ke Megawati, Muncul Kata “Goblok” hingga “Jelek”
Sentimen negatif yang berjumlah 9.056 twit mayoritas berisi ungkapan kekesalan dan rasa sakit hati warganet terhadap pernyataan Megawati. Bahkan tak segan warganet menggunakan kata “goblok” secara langsung untuk ditujukan kepada Megawati atau para pendukungnya.
Kata “goblok” cukup banyak digunakan oleh warganet. Analisis Top Complaints menunjukkan kata tersebut berada di urutan kedua dengan total 37 kali disebut, setelah kata “susah” yang disebut sebanyak 156 kali untuk menggambarkan soal minyak goreng.
Kata bernada negatif lain yang juga muncul adalah kata “jelek” yang digunakan warganet untuk menilai opini Megawati soal minyak goreng. Demikian pula kata “kecewa” yang menjadi gambaran bagaimana warganet menerima pernyataan Megawati. Berikut contoh penggunaan kata “susah” dan “goblok” ketika membicarakan Megawati.
Selain kata-kata negatif yang muncul di Top Complaints, kata-kata yang paling banyak muncul pada analisis Top Words juga turut menyuarakan kritik terhadap Megawati. Di antaranya adalah kata “peka” dan “ngerti”.
Kata “peka” banyak muncul setelah Megawati dalam pernyataannya yang lain memerintahkan kader PDIP harus peka dengan persoalan wong cilik. Padahal menurut warganet, Megawati sendirilah yang tidak peka mengingat pernyataan soal minyak goreng Megawati yang dinilai tak berempati terhadap rakyat kecil.
Sementara itu, kata “ngerti” justru banyak disebut warganet untuk menggambarkan ketidakpahaman Megawati terhadap kondisi rakyat kecil atau wong cilik yang dimaksud. Sebab, menurut warganet, Megawati yang sejak kecil hidup di lingkungan istana memang tidak seharusnya disuruh mengerti kondisi wong cilik.
Pernyataan Megawati Jadi Bahan Bakar Oposisi
Kritik, kekecewaan, dan sakit hati yang tergambar dari banyaknya kata-kata negatif yang muncul seolah menjadi bahan bakar bagi pihak oposisi atau mereka yang berseberangan dengan pemerintah yang sedang berkuasa. Hal itu dapat dilihat berdasarkan hasil analisis akun-akun Twitter yang turut menaikkan isu pernyataan Megawati soal minyak goreng.
Analisis 10 Top Accounts berdasarkan banyaknya penggunaan kata kunci “mega” dan “megawati” didominasi oleh akun-akun yang memiliki kecenderungan opini berseberangan dengan pemerintah atau oposisi. Di urutan pertama adalah akun @ByPawang yang menyebut kata kunci sebanyak 106 kali dalam twitnya.
Dari pantauan Netray, akun tersebut menggunakan narasi dan redaksi yang sama dalam sejumlah twitnya. Ia mengkritik keras pernyataan Megawati dengan banyak menyebut akun tokoh-tokok oposisi seperti @msaid_didu, @fahiraidris, @Fahrihamzah hingga @__Sridiana_3va. Selain itu akun Akun @ByPawang juga menyebut akun-akun media mulai dari @republikaonline hingga @KompasTv.
Selanjutnya adalah akun @OposisiCerdas yang menyebutkan kata kunci sebanyak 34 kali. Akun tersebut banyak membagikan artikel dari portal mereka sendiri yakni oposisicerdas.com yang mayoritas berisi kritik terhadap pernyataan Megawati.
Lalu ada akun @Toni17250685 yang dalam twitnya memiliki narasi beragam tentang Megawati. Namun dari pantauan Netray, semua twit Toni bersentimen negatif dan bersifat mengkritik. Akun yang baru dibuat kurang dari setahun lalu tepatnya Juni 2021 itu salah satunya menyebut pernyataan Megawati sebagai upaya melindungi Presiden Jokowi.
Selain itu ada pula akun @kontenislam_com dan @geloraco yang banyak membagikan artikel dari portal mereka yang berisi kritik terhadap Megawati dan kontrak dengan pemerintah.
Jika ditilik dari Social Network Analysis, akun-akun tersebut mayoritas saling terhubung. Mereka dapat dikategorikan masuk dalam klaster akun-akun yang mengkritik Megawati sekaligus oposisi pemerintah jika dilihat dari twit yang mereka unggah.
Tampak pada gambar di atas, akun@OposisiCerdas memiliki koneksi dengan akun@Toni17250685. Kedua akun tersebut saling mention atau retweet dengan muatan sentimen negatif. Ini dapat dilihat dari bagaimana garis merah yang merujuk pada sentimen negatif dominan dalam jaringan percakapan keduanya. Begitu pula akun@ByPawang yang memiliki koneksi dengan akun @geloraco.
Demikian analisis Netray, simak analisis lainnya melalui https://blog.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID.
Editor: Winda Trilatifah