Jakarta, (15/01/2019) – Anggaran toa peringatan bencana DKI dengan nilai fantastis muncul setelah bencana banjir yang melanda ibukota. Enam toa atau pengeras suara rencananya akan menjadi media peringatan bencana.
Dilansir dari Tirto, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan jika toa tersebut adalah perangkat Disaster Warning System (DWS), dan bukan seperti toa di masjid-masjid.
Toa Peringatan Bencana DKI, Apa Istimewanya?
Diketahui, jika enam DWS tersebut merupakan penambahan dari tahun sebelumnya yang sudah memiliki 14 unit. Pemprov DKI di tahun 2020 ini juga diketahui telah menganggarkan dana Rp4.073.901.441 untuk pembelian enam toa tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebagaimana dilansir dari Detik.com, menyatakan jika DWS berfungsi untuk memberikan pemberitahuan kepada masyarakat.
DWS dalam kerjanya tidak dapat sendiri dan akan dibantu dengan Automatic Weather System (AWS) atau alat pengukur cuaca, dan Automatic Water Level Recorder (AWLR) atau alat ukur ketinggian air.
Bentuk fisik dari DWS adalah sebuah menara pengeras suara yang memiliki empat sisi. DWS akan berfungsi ketika petugas BPBD DKI memberikan informasi jika pintu air dalam kondisi siaga 3 ke atas.
Anggaran Rp4 miliar untuk toa Peringatan Bencana DKI tersebut, ironisnya belum termasuk biaya perawatan. Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan menyatakan jika setiap tahunnya dibutuhkan Rp165 juta untuk merawatnya.