Djawanews - Nawir bukan cuma bentak-bentak Roni Octavianto di Masjid Al-Amanah Bekasi. Selain mencopoti masker, Nawir ternyata sempat menyeret Roni supaya bisa keluar dari dalam masjid.
Saat kejadian yang videonya viral, terlihat jelas emosi Nawir yang begitu tinggi. Nawir bolak-balik membentak Roni, memaksa agar mau membuka maskernya. Roni yang patuh terhadap protokol kesehatan bergeming.
Segala cara dilakukan Nawir agar Roni bisa keluar dari masjid. Bahkan Nawir mempertanyakan keimanan Roni yang dianggap tidak percaya Alquran karena tetap memakai masker.
Ada dua video yang beredar dan menampilkan sudut pandang pengambilan berbeda. Tapi rata-rata video berhenti ketika Nawir dengan kasar mencopot masker Roni yang masih terpasang.
Rabu (5/5) kemarin, djawanews berbincang dengan Roni. Kami bertanya, apa yang terjadi setelah masker Roni dicopot paksa.
"Saya diseret, sudah sampai ke pintu keluar masjid, saya terjatuh sampai luka," kata Roni kepada kami.
"Saya bersikeras tetap mau salat. Tapi saya diseret paksa dan saya juga didoakan mati oleh dia (Nawir)," lanjut Roni.
Roni bergeming. Niat dia menjalankan salat Ashar tidak boleh tertunda hanya masalah ini.
"Saya tetap mau menjalankan salat Ashar. Nawir tetap marah-marah juga waktu itu," sambung Roni.
Akhirnya Roni tetap salat. Begitu juga dengan beberapa jemaah yang lain. Kami lanjut bertanya, apakah jemaah lain ada yang memakai masker?
"Enggak ada," jawab Roni.
Kata dia, larangan penggunaan masker di dalam masjid ini adalah hal biasa. Jika dari rumah memakai masker lalu jemaah mengambil wudu, masker itu akan disimpan di dalam kantong.
Informasinya, dulu di masjid ini bahkan ada peraturan tertulis larangan memakai masker. Tapi polisi mencabut larangan itu. Akhirnya menjadi peraturan lisan saja.
Sebenarnya kasus keributan di dalam masjid ini sudah rampung dimediasi Polsek Medan Satria, Bekasi. Tapi saat itu hanya antara Ustaz Abdurahman dan Roni. Tidak ada Nawir.
Roni adalah manusia. Dia merasa sakit hati dengan perlakuan Nawir. Dia mau Nawir mendapat pelajaran dan sudah berniat membuat laporan ke polisi. Tapi Nawir bolak-balik meminta maaf supaya jangan dilaporkan.
Dia menduga Nawir mengiba seperti ini supaya proses hukum tak jadi dilanjutkan Roni ke polisi. Belakangan, niat Roni luluh juga setelah merasa Nawir sadar dengan kesalahannya.
"Pak Nawir siap menjalankan protokol kesehatan dan janji tidak akan melakukan lagi. (Viralnya video) ini hukuman berat baginya karena seluruh Indonesia tahu," jelas Roni.