Djawanews - Sudah tonton video sekelompok pria berbaju baju gamis yang berdoa di pos penyekatan? Mereka bukanlah pemudik. Mereka memang berniat berdoa untuk kebaikan.
Dilansir dari ERA.id, video pendek itu memperlihatkan rombongan pria bergamis berada dalam sebuah mobil yang entah akan diantar ke mana.
Mereka lalu dihentikan aparat gabungan dan disuruh putar balik karena penyekatan. Kuat dugaan para pria bergamis tersebut ingin melintas kabupaten atau kota.
Dalam video itu pula terkuak informasi di mana daerah mereka, yakni di Jawa Timur, kemungkinan besar dari Malang. Alasannya, pelat huruf awal dari mobil yang mereka kendarai adalah huruf N.
Lalu ada seorang polisi menahan mobil mereka. Inilah aktivitas rutin para petugas demi menyekat kendaraan yang ingin melintas perbatasan suatu daerah.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata pria bergamis itu adalah rombongan jemaah asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Mereka melintas di Jalan Jembatan Suramadu menggunakan mobil Colt Diesel warna biru tua.
Awalnya para petugas mengira rombongan ini akan melintas, makanya disekat dan ditanyai kelengkapan surat-surat izin keluar masuk (SIKM). Belakangan, mereka mereka tidak bisa menunjukkan SIKM.
Akhirnya mereka keluar dari mobil lalu mengangkat tangannya bak orang berdoa, menengadahkan kepala, sambil mengumandangkan tahlil. "Lailahaillallah, ya Allah, ya Allah."
Kapolres Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum menjelaskan, rombongan itu bukan pemudik. Mereka memang sengaja datang untuk berdoa di pos penyekatan Suramadu di Surabaya.
"Itu memang sengaja datang untuk mendoakan keselamatan kita semua. Mereka langsung pulang balik ke Pamekasan," ujar Ganis.
"Bukan pemudik, datang dari Pamekasan trus ke Suramadu berdoa terus pulang balik lagi," katanya.
Bahkan kata Ganis, jemaah tersebut bukan hanya datang dan berdoa di pos penyekatan Suramadu di Surabaya. Mereka juga berdoa di pos penyekatan Bangkalan.