Djawanews.com – Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung menegaskan bahwa pengeroyokan Ade Armando bukan kriminal. Karena menurutnya, yang dipukuli adalah tubub buzzer, penjilat presiden.
Rocky Gerung menjelaskan bahwa pengerokan itu hanya kriminal di depan hukum, padahal ada sosial teks di baliknya. Ia menilai Ade Armando hanya kalimat dari sebuah teks yang bunyinya arogansi kekuasaan.
“Yang digebukin itu sebenarnya adalah tubuh buzzer. Representasinya Ade Armando. Siapapun yang ada disitu digebukin,” ujar Rocky Gerung dalam tayangan Youtube Talk Show Rosi, dikutip pada Rabu, 20 April.
“Karena sudah terbentuk sosial teks bahwa orang-orang ini istilahnya penjilat presiden atau segala macam itu mau dihapus dengan hukum. Nggak bisa,” imbuhnya.
Rocky Gerung menegaskan aksi pemukulan terhadap Ade Armando bukan peristiwa kriminal.
“Apakah Ade Armando maling di situ, bukan. Apakah Ade Armando koruptor, bukan. Kita mesti baca itu kalau diabstraksikan. Kalau hukum iya itu kriminal. Tapi di belakang itu ada sosial teks,” jelasnya.
Mendengar hal itu, politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago tampak kesal dengan ucapan Rocky Gerung.
“Ini omongan dia dibolak-balik aja. Intinya dia (Rocky) membenarkan terjadinya pemukulan itu,” potong Irma Suryani.
Rocky mengaku mengenal dekat Ade Armando sejak 40 tahun lalu. Dia lantas menuding Presiden Joko Widodo gagal mewujudkan keakraban antar warga negara.
“Orang ini nggak akan lempar ke siapa-siapa. Tujuannya semua ke Jokowi. Orang korengan, panuan, kurapan juga yang salah Jokowi bagi Rocky,” tukas Irma Suryani.
Rocky lantas menyinggung bahwa Ade Armando dalam sebuah forum pernah menyebut dirinya sebagai atheis.