Djawanews.com – Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung menilai koalisi partai yang ada saat ini hanya untuk kepentingan tukar 'amplop' dan bukan tukar ide ataupun gagasan. Karena itu ia menyebut koalisi partai menjelang Pemilu 2024 sebagai koalisi dungu.
"Sekarang koalisi bisa pindah-pindah. Misalnya PDIP nyalonin Ganjar, tapi nanti berkoalisi dengan siapa? PPP misalnya, sodorin di situ Sandiaga. Gimana akalnya itu? PDIP itu sosialis, ajaran Bung Karno. Sandiaga seorang kapitalis. Gimana nyambungnya? Itu kan koalisi yang dungu," jelas Rocky Gerung saat berbincang dalam program 'Speak Up' di Kanal Youtube Era.
"Kan koalisi mesti antara sosialis dan sosialis, liberal dengan liberal, ateis dengan ateis, kan begitu. Ini enggak jelas polanya. Jadi memang nggak ada ide. Jadi koalisi demi apa?" kata dia.
Meski kerap mendapat tawaran untuk bergabung dengan partai, Rocky menegaskan hingga kini dirinya tidak tetap akan netral.
"Tapi kan saya mengambil sikap untuk I'm part of no part gitu. Bagian dari yang bukan bagian. Bagian dari teman-teman di sini, jurnalis yang berupaya untuk menuntun bangsa ini supaya enggak masuk dalam jebakan money politics, berupaya supaya kita keluar dari feodalisme, supaya ada perdebatan intelektual," kata Rocky.