Djawanews.com – Pengamat politik Rocky Gerung mengeluarkan pernyataan yang meminta pihak istana melakukan pengakuan dosa kepada publik. Rocky menilai pengakuan dosa ini diperlukan terkait situasi dan kondisi Indonesia yang dinilai memberatkan rakyat. Menurut Rocky, pihak istana dinilai gagal mensejahterakan rakyatnya.
“Memang, pada momen semacam ini, harus ada pengakuan dosa dari istana negara. Bilang aja kami gagal membahagiakan rakyat. Kami gagal mempertahankan harga keekonomian karena kami terpaksa harus mengiyakan kepentingan oligarki. Jujur aja bilang. Buka masalahnya,” kata Rocky seperti dikutip dari channel Youtube Rocky Gerung Official pada Kamis, 31 Maret.
Rocky Gerung Ajak Rakyat Doakan Pemerintah dan Presiden Supaya Bisa Perbaiki Kelakukannya
Rocky juga mengungkapkan rakyat akan memahami dan bisa ikut mendoakan pemerintah. Supaya Presiden Jokowi dan kabinet dalam bulan Ramadan ini bisa memperbaiki kelakuannya.
“Kira-kira begitu kan. Justru doa rakyat yang dibutuhkan. Bukan dengan arogansi meminta supaya rakyat percaya pada Presiden Jokowi tiga periode Indonesia bisa jadi lebih makmur. Wong dua periode saja sudah rusak ekonomi, politik, dan kebudayaan kita. Apalagi tiga periode. Jadi otak rakyat percaya bahwa ini tipu menipu lagi,” terang Rocky.
Rocky Gerung menuntut Menteri Keuangan Sri Mulyani bicara ke publik bahwa bangsa ini bangkrut. “APBN-nya nggak mampu. Karena itu Sri Mulyani akan bilang tolong pahami kami pemerintah sedang menghitung ulang kemungkinan untuk memotong anggaran. Bukan anggaran aparatur negara seperti gaji ASN, TNI/Polri, tapi anggaran IKN. Itu rakyat merasa oke, berarti mereka sudah berubah sedikit itu,” ucapnya.
Menurutnya, cukup Sri Mulyani yang menyampaikan hal itu publik. “Nggak perlu Pak Jokowi-lah. Mungkin Pak Jokowi gengsi tuh,” imbuhnya.
Rocky Gerung menyebutkan kesulitan saat ini adalah mencari sosok pejabat yang jujur mengatakan bahwa negara dalam keadaan miskin atau kere dan gagal karena kebijakan dungu dari kabinet. “Kejujuran itu mesti diucapkan di bulan suci Ramadan. Supaya ada maaf memaafkanlah. Kita kan hanya bisa mengimbau. Tapi arogansi itu tidak bisa dihentikan. Karena ambisinya sudah gila-gilaan nih Presiden Jokowi,” paparnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.