Djawanews - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur tidak menjatuhkan hukuman penjara kepada Rizieq Shihab dalam perkara kerumunan di Megamendung. Salah satu alasannya karena Rizieq adalah tokoh agama yang dikagumi oleh umat.
Tuntutan 10 bulan penjara dari jaksa kepada terdakwa Rizieq Shihab tak turuti majelis hakim. Di kasus pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di Megamendung, Rizieq cuma dikenai denda Rp20 juta subsider 5 bulan kurungan.
Dalam memutus sanksi yang diberikan kepada Rizieq, majelis hakim mempertimbangkan hal yang memberatkan dan meringankan. Untuk hal memberatkan, Rizieq dinilai tidak mendukung program pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Sementara untuk yang meringankan, Rizieq dianggap menempati janjinya untuk meminta para pendukungnya tidak boleh datang ke persidangan. Rizieq juga dianggap sebagai tokoh agama sehingga dapat menjadi contoh bagi masyarakat.
"Terdakwa adalah tokoh agama yang dikagumi umat. Diharapkan dapat menumbuhkan edukasi umat di kemudian hari untuk patuh pada aturan pemerintah demi kemaslahatan masyarakat," kata hakim.
Para aktivis bersuara keras dengan putusan itu. Salah satu yang menjadi bahan kritikan mereka karena hakim menganggap Rizieq adalah tokoh agama yang dikagumi umat.
Guntur Romli dalam akun Twitternya menilai majelis hakim seperti tidak pernah baca berita dengan sepak terjang Rizieq. Mantan pentolan FPI itu sudah keluar masuk penjara.
"Hakim kayak hidup dalam goa atau mungkin dia tertidur selama puluhan tahun tiba2 diminta jatuhkan vonis. Jelas-jelas Rizieq uda 3x masuk penjara & seorang residivis" tulis Guntur Romli.
"Kata hakim, Rizieq adalah tokoh agama yang dikagumi umat.. Pengen rasanya kuputerin video Rizieq yang lagi maki2, lagi doa jelek, lagi menghina2..Umat apanya ? Umat kadrun iya.." cuit Denny Siregar menambahkan.
Sebagai informasi, kami tulis ulang kejadian pada November tahun lalu. Dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Habib Rizieq beberapa kali menyebut secara gamblang soal lonte.
"Ada lonte hina habib. Pusing, pusing. Sampai lonte ikutan ngomong, iye...," kata Rizieq di Jl KS Tubun, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (15/11) dini hari.
"Lonte hina habib dijaga polisi. Kacau tidak? Mestinya lonte yang hina habib, hina ulama, tangkep. Bukan dijagain. Polisi jawab, tapi ada ancaman habib. Mangkanya lu tangkep," kata dia.
"Ditangkep nggak, dijagain. Iye. Jangan-jangan minta jatah kali. Kacau, kacau. Saya ngeliat begini jadi baik. mudah-mudahan jangan sakit lagi deh. Udahlah jangan diterusin dah ah. Udah biarin, lonte sama lonte aja yang ngomong," sambungnya.