Djawanews.com – Direktur Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB), Rudi S Kamri merespons pernyataan politisi PDIP, Trimedya Panjaitan yang menyebut Ganjar Pranowo tidak memiliki prestasi selama menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Jika memang demikian, Rudi mempertanyakan balik kenapa PDIP mendukung Ganjar Pranowo menjadi Gubernur sebanyak dua periode.
“Aneh bin ajaib kan? Seolah-olah Pak Trimedya Panjaitan ini menggugurkan dukungan PDIP kepada Ganjar Pranowo sendiri,” kata Rudi melalui kanal YouTube Kanal Anak Bangsa, dikutip pada Kamis, 9 Juni.
“Berarti membongkar aib, borok partai sendiri. Aneh Pak Trimedya Panjaitan ini,” imbuhnya.
Jika memakai logika Trimedya Panjaitan, lanjut Rudi, berarti PDIP selama ini mendukung dan mencalonkan orang yang tidak punya prestasi.
“Aneh. Saya katakan aneh,” katanya.
Sebelumnya, Trimedya Panjaitan mempertanyakan apa prestasi Ganjar Pranowo selama menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Hal tersebut dipertanyakan Trimedya Panjaitan saat berdebat dengan Ketua Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist, Eko Kuntadhi.
“Pertanyaan saya sederhana, apa prestasi Ganjar?” kata Trimedya Panjaitan, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.
“Tolong sebutkan sama saya prestasi Ganjar sehingga layak kita dukung jadi Presiden, selain jago main di medsos,” sambungnya.
Lebih lanjut, Trimedya Panjaitan menyebutkan beberapa alasan mengapa ia menyebut Ganjar Pranowo tidak berhasil sebagai Gubernur Jawa Tengah.
“Kalau memang berhasil Pak Ganjar, kenapa Jateng masuk 17 provinsi miskin? Kan itu pertanyaan-pertanyaan mendasar. Kemudian pertanyaan lain, kenapa Wadas gak selesai,” katanya.
“Pertanyaan saya sederhana, apa prestasi Ganjar?” kata Trimedya Panjaitan, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.
“Tolong sebutkan sama saya prestasi Ganjar sehingga layak kita dukung jadi Presiden, selain jago main di medsos,” sambungnya.
Lebih lanjut, Trimedya Panjaitan menyebutkan beberapa alasan mengapa ia menyebut Ganjar Pranowo tidak berhasil sebagai Gubernur Jawa Tengah.
“Kalau memang berhasil Pak Ganjar, kenapa Jateng masuk 17 provinsi miskin? Kan itu pertanyaan-pertanyaan mendasar. Kemudian pertanyaan lain, kenapa Wadas gak selesai,” katanya.
Trimedya Panjaitan menerangkan bahwa mayoritas aktivis yang mengadvokasi masalah Wadas adalah pendukung Ganjar Pranowo periode kedua.
“Tapi mereka kecewa, udah jadi (gubernur), dilepehin. Kemudian dia lihat ada rakyat yang teraniaya,” katanya.
Trimedya Panjaitan tidak hanya menyoroti masalah kemiskinan dan Wadas, tetapi juga menyebutkan soal kasus korupsi Bank Jateng yang merugikan negara.
“Sudah empat tersangka kasus bank Jateng, di mana tanggung jawab Gubernur? Empat tersangka kasus bank Jateng yang dugaan kerugian negaranya Rp230 miliar,” ujarnya.
Menurut Trimedya Panjaitan, masalah-masalah seperti ini perlu disampaikan secara terbuka kepada publik agar tidak salah memilih pemimpin.
“Saya berharap kita ini jangan salah mencari pemimpin. Kita jangan salah mencari pemimpin, kita pilih pemimpin yang rekam jejaknya bisa diketahui,” katanya.