Djawanews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon pernyataan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan yang menyebutnya “kemlinthi” alias sok banyak tingkah. Pernyataan Trimedya itu terkait manuver Ganjar yang dianggap kelewat batas dan terburu-buru berencana maju sebagai calon presiden 2024.
Sebagai kader PDIP, Ganjar Pranowo menyatakan keputusan terkait pencalonan presiden adalah hak istimewa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Soal capres itu hak prerogatif ketua umum," kata Ganjar pada Rabu, 1 Juni.
Trimedya menyebut sikap Ganjar sebagai kader PDIP belakangan ini tidak menghargai karakter partai dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ia menilai langkah Ganjar terlalu kentara menampilkan ambisi politiknya. Tampak dari safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini. Diketahui, Ganjar aktif keliling Indonesia mulai dari Sumut hingga Makassar, Sulsel.
Elite PDIP Sebut Ganjar Pranowo Tak Menghargai Megawati
"Bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati)," kata Trimedya.
"Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kabupaten/kota, itu baru," ujar Trimedya dalam keterangan tertulis, 1 Juni.
Sebelumnya, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) seolah memberi kode untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Sinyal itu muncul di acara Rakernas Projo beberapa waktu lalu. Akan tetapi Jokowi tidak menyebut Ganjar secara gamblang.
Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak menganggap serius pernyataan Jokowi soal capres di acara Rakernas Projo beberapa waktu lalu. Hasto menyebut itu sebatas ice breaking atau mencairkan suasana. "Pak Jokowi kan ice breaking kalau dalam teori komunikasi itu ice breaking," kata dia kepada wartawan di bilangan Senayan, Jakarta Selatan pada Jumat, 27 Juni.
Hasto menegaskan tiket pencalonan presiden di 2024 dari PDIP mutlak di tangan Ketua Umum Megawati. Dia mengatakan selama ini Jokowi juga intens berkomunikasi dengan Megawati.
Hasto pun membantah hubungan Jokowi dan PDIP tengah merenggang usai pernyataannya dukung Ganjar Pranowo dalam Rakernas relawan Projo di Magelang, Jawa Tengah. Menurutnya, kerenggangan antara Jokowi dan PDIP hanya persepsi pihak lain.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.