Para ilmuan China berhasil melahirkan spesies Babi-Monyet pertama di dunia.
Sejumlah ilmuan yang melakukan eksperimen terobosan tersebut berhasil memunculkan spesies baru yang mereka sebut dengan Chimera. Nama itu mereka ambil dari mitologi Yunani, yakni mahluk bernapas api yang terdiri dari spesies Singa, Kambing dan Ular.
Sebelumnya, pada 2017 silam, para ilmuan telah melahirkan chimera Babi-Manusia dengan menumbuhkan satu sel manusia untuk setiap 100 ribu sel babi. Embrio interspesies hanya diperbolehkan berkembang dalam kurun waktu satu bulan karena maselah etika.
Para ilmuan juga khawatir, bahwa sel manusia akan tumbuh di otak Chimera dan memberikan kesadaran seperti manusia pada hewan.
Spesies babi-monyet hanya berumur satu minggu
Bayi Chimera lahir setelah ilmuan menyuntikkan sel induk Monyet ke dalam 4.000 embrio Babi yang sudah dibuahi, kemudian di tanamkan ke induk Babi dan membiarkan kehamilan terus berlanjut.
Perkawinan silang ini melahirkan 10 anak babi, dua di antaranya adalah Chimera Babi-Monyet. Akan tetapi, kedua anak babi hibrida tersebut mati setelah seminggu dilahirkan.
“Ini adalah laporan pertama chimera babi-monyet jangka penuh” kata salah satu peneliti Tang Hai, melansir News Scientist.
Para ilmuan melakukan penelitian lebih dalam terhadap bayi chimera dan menemukan sel-sel monyet di beberapa organ seperti jantung, hati, limpa, paru-paru serta kulit.
Hasil dari penelitian tersebut ditemukan rasio sel Monyet berbanding Babi ditemukan pada tingkat yang sangat rendak yakni 0,001-0,0001. Dalam jaringan yang berbeda, sel-sel monyet tidak ditemukan di testis dan ovarium.
Rekayasa genetika tersebut diharapkan dapat membuka kemungkinan untuk menumbuhkan organ manusia di dalam hewan agar dapat ditransplantasi.
Sebagai informasi, sedikitnya organ untuk transplantasi merupakan masalah yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia.
Berdasarkan laporan dari United Network for Organ Sharing (UNOS), saat ini ada 113 ribu lebih pasien yang masuk dalam daftar tunggu untuk mendapatkan transplantasi organ di Amerika Serikat (AS).
News Scientist melaporkan, kematian pada kedua bayi hibrida Chimera itu masih belum diketahui penyebabnya.
Akan tetapi, para ilmuan menduga, kematian disebabkan prosedur fertilasi in vitro dan injeksi DNA monyet. Sedangkan menurut jurnal Theriogenology, IVF tidak konsisten bekerja pada babi.