Djawanews.com – Menteri kabinet Presiden Jokowi diduga terlibat skandal asmara dengan perempuan bernama Rifa Handayani ramai di media sosial. Terkait hal itu, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun juga ikut angkat suara.
Refly Harun mendesak agar presidential threshold dapat dihilangkan dengan segera. Menurutnya, hal itu bisa jadi salah satu bukti Jokowi mampu membawa perubahan yang lebih baik untuk Indonesia pasca tidak lagi menjabat sebagai Presiden.
“Saya masih meyakini masih ada sisa-sisa kenegarawan dalam diri Presiden Jokowi untuk bisa membawa negeri ini menjadi jauh lebih baik pasca tidak lagi memerintah,” kata Refly Harun, dalam video yang diunggahdi kanal YouTube miliknya, dikutip pada Jumat, 17 Desember.
“Salah satunya adalah dengan menghilangkan presidential threshold yang sebenarnya menghalangi bibit-bibit pemimpin bangsa,” sambungnya.
Terkait skandal menteri, Refly tak bisa membayangkan jika kandidat yang diajukan oligarki atau istana memiliki skandal yang tak bisa diterima publik.
“Bayangkan kalau orang yang bermasalah, punya skandal seperti ini, tetap dimajukan oleh oligarki kekuasaan sebagai satu dari dua pasangan yang dijagokan istana dan kemudian grabing ngambil semua partai politik. Mau jadi apa kita ya,” ujarnya.
Sebelumnya ramai soal skandal asmara salah satu menteri Jokowi berinisial AH dengan seorang wanita yang bukan istrinya.
Hal itu terungkap setelah wanita bernama Rifa Handayani mengatakan sempat memiliki hubungan istimewa dengan AH. Ia juga mengaku mendapat ancaman alias teror di jejaring media sosial akibat hubungannya tersebut. Rifa melaporkan adanya ancaman dan teror tersebut bersama kuasa hukumnya ke Mabes Polri.