Djawanews.com – Arus pasien tak terbendung di sejumlah rumah sakit di Kota Solo. Meskipun ratusan bed telah ditambahkan pihak rumah sakit masih kewalahan menangani jumlah pasien yang berdatangan.
"Meski sudah ditambah, bed occupancy rate (BOR) masih tetap tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, Minggu 27 Juni.
Kapasitas bed semula untuk rumah sakit Solo yakni 600 bed. Namun karena lonjakan kasus belasan rumah sakit harus menambahnya hingga 880 bed.
Jumlah tersebut masih juga belum bisa menampung jumlah pasien, dan ditambahkan lagi menjadi 983 bed.
Meskipun demikian BOR rumah sakit di Kota Solo masih berada di kisaran angka 92 persen dan ini sudah merupakan sinyal bahaya.
"Ini menurut saya bukan lagi lampu kuning, tapi sudah lampu merah," kata Wahyuningsih.
Wahyuningsih menyebut kapasitas ruang perawatan memang bukan persoalan utama dalam penanganan wabah ini.
"Ditambah berapapun saat hulunya tidak digarap ya tetap jebol," katanya.
Dia meminta agar masyarakat benar-benar patuh pada protokol kesehatan.