Djawanews.com – Bara api perseteruan Pilkada DKI Jakarta 2017 antara pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan belum juga padam meski telah lima tahun berselah. Sampai hari ini kedua kubu masih saling tuding siapa sebenarnya yang memainkan politik identitas.
Pegiat media sosial Denny Siregar baru-baru ini membahas politik identitas di akun twitternya @Dennysiregar7. Ia mengungkap busuknya politik identitas tahun 2017. Bukan membuka lama yang harus dipendam, justru untuk mengingatkan jangan sampai itu terulang.
"Ngeri kalau kisah Pilgub DKI menjalar ke nasional. Dan saya akan terus berada di garis depan. Memaafkan bukan berarti melupakan..," tulis Denny Siregar.
Meskipun tak menyebut nama, Denny seperti menyindir Anies Baswedan. Karena ia menyebut politik identitas itu ada di DKI dan sosok yang dimaksud bakal maju kembali di Pilpres 2024.
"Percayalah. Seandainya dia nyapres nanti, bukti2 Pilgub DKI yang kotor itu akan ramai di medsos kembali. Luka itu membekas. Dalam. Menyakiti kebhinnekaan kita yg sudah lama ada," ungkapnya.
Pernyataan Denny Siregar ini dibantah keras oleh aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga yang menyatakan bahwa bapak politik identitas sesungguhnya adalah Ahok.
"Bapak politik identitas itu bukan Anies mas, tapi ahok. Coba aja periksa rekam jejaknya, periksa saja narasi2 mereka berdua. Periksa juga bagaimana anda/ahoker yg terus menerus mempolitisasi mayat, tapi liciknya anda, malah tuduhkan ke orang lain," jawabnya lewat akun Twitter pribadinya, Minggu 19 Juni.
Hari ini tagar bapak politik identitas trending di Twitter. Netizen ramai-ramai saling tuding Anies atau Ahok yang merupakan bapak politik identitas.