Djawanews.com – Baliho Puan Maharani yang berad di kawasan Kabupaten Lumajang telah dicopot dan ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Baliho yang bergambar Ketua DPR RI itu sebelumnya bertebaran di desa-desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.
Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kabupaten Lumajang, Didik Budi Santoso mengatakan penertiban itu mereka lakukan lantaran baliho Puan Maharani tak memiliki izin untuk dipasang di wilayahnya.
“Baliho sudah kami tertibkan mulai kemarin pagi. Pertama karena terlalu banyak, kami sisir di sekitar lokasi bencana,” kata Didik saat dikonfirmasi Kamis, 23 Desember.
Didik menuturkan penertiban itu dilakukan lantaran baliho Puan belum mengantongi izin dari Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota (DPMPTSP). Izin, kata dia, harus diperoleh lebih dulu sebelum pemasangan baliho, sebagaimana tercantum dalam peraturan daerah (Perda) Kabupaten Lumajang.
“Pemasangan ini harus melalui izin dulu dari DPMPTSP. Karena dari keterangan dinas terkait, bahwa baliho ini tidak ada izin dan tidak memenuhi prosedur, maka ini dianggap hal yang tidak wajar, maka harus ditertibkan,” ucapnya.
Baliho Puan Maharani Dicopoti karena Tak Berizin, Penanggung Jawabnya Belum Diketahui
Didik mengatakan baliho Puan yang ditertibkan itu terpasang mulai dari titik pengungsian di Kecamatan Candipuro, sampai ke arah Desa Sumber Wuluh hingga Dusun Kamar Kajang. “Sementara ini mulai dari di posko Candipuro, sampai di atas, di Kamar Kajang menuju ke arah Gladak Perak,” ujarnya.
Dalam penertiban itu, Satpol PP Lumajang telah mengamankan 33 lembar baliho bergambar Puan berukuran besar. Meski begitu, kata dia, pihaknya akan terus melakukan penyisiran ke lokasi-lokasi lain. Baliho-baliho yang sudah dilepas tersebut saat ini telah diamankan di kantornya. “Ini yang sudah diterbitkan ada total 33 baliho,” katanya.
Di sisi lain, soal siapa pihak yang memasang baliho Puan tersebut, Didik mengaku tak tahu. Pihaknya juga sempat berkoordinasi dengan PDIP Lumajang. “Kami koordinasi dengan PDIP, pokoknya yang tidak berizin maka kami tertibkan. Dari PDIP menyatakan bahwa itu bukan atas perintah mereka. Ini murni relawan,” ungkap dia.
Sebelumnya, sejumlah baliho Ketua DPR RI Puan Maharani, terpasang di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Warga setempat kecewa dan lebih membutuhkan bantuan ketimbang baliho. Baliho yang dimaksud itu bergambar potret diri Puan dengan latar foto para pengungsi. Selain itu ada pula logo 'Relawan Puan Maharani' dilengkapi kalimat penyemangat.
“Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan,” bacaan yang tertulis dalam baliho Puan Maharani.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.