Djawanews.com – ISIS-K menyatakan bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul pada Kamis, 26 Agustus lalu. Kelompok ini memang dikenal paling ekstrem dan paling kejam dibandingkan semua milisi jihad di Afghanistan.
"ISIS-K adalah faksi haus darah yang masih ada di Afghanistan. Jumlah mereka sebetulnya tidak banyak dan tidak mengakar di masyarakat Afghanistan. Mereka mencoba memanfaatkan situasi kekosongan dengan aksi teror," kata Wakil Dubes Republik Islam Afghanistan Qais Barakzai mengutip detikcom, Rabu, 1 September.
Dalam sejarahnya Taliban dan ISIS-K tidak pernah akur. Sehingga Qais meyakini jika pemerintahan baru ke depan mampu mewujudkan suasana damai maka kemungkinan besar Taliban akan mengusir mereka (ISIS-K) dari Afghanistan.
Sebab, dalam setiap perundingan yang berlangsung di Doha, Qatar, para pemimpin Taliban berulang kali menegaskan janjinya untuk tidak menjadikan Afghanistan sebagai pusat atau tempat bernaungnya teroris di masa yang akan datang.
"Kami maupun Taliban sudah sepakat bahwa wilayah Afghanistan tak akan digunakan bagi entitas asing mana pun. Saya yakin Taliban akan mengusir ISIS-K dari Afghanistan. Kami berharap Taliban melaksanakan janjinya dan tidak menjadikan Afghanistan sebagai wilayah atau pusat berlabuhnya kelompok-kelompok teroris," tutur Qais Barakzai.