Djawanews.com – Sepulangnya ke tanah air pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab langsung buka-bukaan terkait pandangannya atas hiruk pihuk bangsa. Menurutnya perlu ada wacana rekonsiliasi, tapi ada syaratnya.
Habib Rizieq menyampaikan rekonsiliasi bersyarat ketika pidato dihadapan para pendukungnya Rabu malam (11/11). Dirinya menyatakan jika tawaran tersebut solusi atas kegaduhan negara.
"Ooo kalau mau dialog, boleh. Rekonsiliasi, ahlan wa sahlan. Kita siap dialog. Kita siap damai. Kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan dulu para ulama. Bebaskan dulu para habaib kita,” jelas Rizieq.
Rizieq bahkan meminta agar pemerinta membebaskan beberapa ulama yang terkait kasus hukum di antaranya Abu Bakar Ba'asyir, Habib Bahar bin Smit, Dr. Syahganda Nainggolan, Anton Permana, dan Jumhur Hidayat.
“Bebaskan dulu para buruh, mahasiswa, bebaskan pendemo, bebaskan pelajar yang saat ini masih memenuhi ruang-ruang tahanan. Bebaskan dulu mereka," terang Rizieq.
Terkait dengan rekonsiliasi, Rizieq mengungkapkan sudah ada sejak tahun 2017. Dririnya mengaku hal tersebut terjadi saat penyelenggaraan Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal setelah aksi 12 Januari 2017 atau dikenal dengan aksi 121.
Selain rekonsiliasi yang ditawarkan Habib Rizieq, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.