Djawanews.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Grand Syekh Al Azhar Mesir, Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 11 Juli. Puan mengatakan Ahmed Al Tayeb mendukung kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki untuk menduduki semua posisi, termasuk dalam politik.
Puan mengungkapkan, perjumpaan dengan Ahmed Al Tayeb adalah kali kedua setelah pertemuan di Mesir pada 2018 saat dirinya menjabat sebagai Menko PMK.
"Tadi beliau menyampaikan karena ingin bertemu dengan ketua DPR yang kebetulan cucunya bung Karno, setelah ini juga beliau akan bertemu dengan ibu Megawati, presiden ke-5 yang juga merupakan putri dari founding father bung Karno," ujar Puan dalam konferensi pers, Kamis, 11 Juli.
"Beliau juga mendukung kepemimpinan perempuan tanpa membeda-bedakan perempuan dan laki-laki untuk bisa menduduki semua posisi, juga di politik," tambahnya.
Ketua DPP PDIP itu mengatakan, kedatangan Imam Besar Al Azhar Mesir ke Indonesia untuk memperkuat hubungan kedua negara. Terlebih, kata Puan, Mesir adalah negara Timur Tengah pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia.
"Beliau menyampaikan bahwa saat ini hubungan antara Mesir dan Indonesia sudah berjalan 77 tahun, dan beliau datang ke sini karena memang ingin memperkuat hubungan antara Indonesia dan Mesir, kemudian juga negara arab pertama yang mendukung kemerdekaan indonesia pada waktu itu," kata Puan.
Dalam pertemuan tersebut, Imam Besar juga menyampaikan bahwa Al Azhar mendukung moderasi islam, islam yang wasafiiyah, islam yang rahmatan lil alamin. Imam besar juga mendukung kemerdekaan Palestina dan berharap Indonesia membantu perjuangan rakyat Palestina.
"Juga bagaimana mendukung kemerdekaan Palestina dan berharap apa yang diperjuangkan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina itu tetap konsisten bahwa harus bersama-sama sampai Palestina merdeka,"
Imam Besar, tambah Puan, juga berharap apa yang terjadi di Gaza bisa diberhentikan dan membuka akses-akses terkait dengan bantuan kemanusiaan itu dibuka seluas-luasnya.
"Dan berharap adanya perdamaian dengan jalan diplomasi atau dialog," tandasnya.