Djawanews.com - Banjir bandang di Flores Timur mengakibatkan 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 KK terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi. Puluhan rumah tak bisa lagi ditinggali penghuninya.
Hingga 5 April pagi, laporan yang masuk ke BNPB: 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat. Ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao juga terputus di empat titik.
Bahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo terpaksa melanjutkan perjalanan dari Maumere menuju Larantuka melalui jalur darat. Pasalnya pesawat dilarang terbang sedangkan jalur darat cuma bisa ditempuh kurang lebih selama tiga hingga lima jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca.
Ketua DPR Puan Maharani meminta proses pencarian korban dan penanganan kedaruratan dimaksimalkan. Tapi yang tak kalah penting, waspadai bencana susulan.
Puan menuturkan, koordinasi penanganan banjir bandang di NTT itu harus melibatkan tim SAR di Flores dan di Provinsi NTT, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pusat dan daerah, TNI-Polri, serta pemerintah daerah.
“Terus lakukan pencarian korban. Koordinasi semua kekuatan SAR, dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB saya harap membantu pencarian korban,” ungkap politisi PDI Perjuangan tersebut.
Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu melanjutkan, dirinya meminta pihak-pihak terkait untuk mencari penyebab banjir bandang sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang. Selain itu, penanganan kondisi darurat juga harus dilakukan dengan penyediaan obat dan makanan, trauma healing, penanganan masyarakat rentan (lansia, anak-anak, difabel, atau berkebutuhan khusus), serta mengantisipasi bencana susulan.
“Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan Pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuaca ekstrem,” ujar Puan.
“Kerahkan sumber daya daerah dan pusat. Kerahkan kekuatan dari Pemda / BPBD, TNI, Polri, masyarakat, dan semua stake holders untuk melaksanakan tanggap darurat,” ungkap Puan.