Djawanews.com – Publik dibuat kaget lantaran Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri, rela bergabung dalam ajang Pilkada Solo 2020. Bagaimana tidak, Megawati mau menjadi juru kampanye (jurkam) Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa untuk melawan Bagyo Wahyono-FX Supardjo.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilah bahwa langkah Megawati adalah bukti kepanikan PDIP. Pasalnya mereka sedang mempertaruhkan harga diri PDIP dan Jokowi sekaligus.
"Itu tanda kepanikan. Karena secara politik, jika Gibran kalah melawan Bagyo, maka harga diri PDIP dan Jokowi akan hancur. Jadi PDIP akan turun full team," kata Ujang, seperti dikutip Djawanews dari RRI.
Selain itu ia juga menjelaskan bahwa peta politik masyarakat saat ini sudah sangat cerdas dalam menentukan pemimpin di wilayahnya. Oleh karena itu tak heran melihat PDIP menaruh beberapa politisi senior yang jadi jurkam Gibran. Beberapa tokoh tersebut yakni Ketua DPR RI Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto, dan Maruarar Sirait.
"Karena rakyat sudah muak dengan kelakuan elite yang selalu memaksakan kehendak," ungkap Ujang.
Sebagai informasi, masa kampanye Pilkada Solo akan dimulai Sabtu (26/9). Nantinya para peserta diberi waktu kampanye selama 71 hari. Pencoblosan sendiri dilakukan hari Rabu (9/12)
Untuk memantau jalannya Pilkada Solo 2020 dan berita Jateng terkini, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.