Djawanews.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuka peluang bagi seluruh kadernya untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum partai. Tidak hanya kader partai, semua orang bisa mencalonkan diri asal memenuhi syarat pendaftaran, termasuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi.
“Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” ujar Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman kepada wartawan, Selasa 13 Mei.
Andy mengakui, ide "partai super terbuka" yang kini menjadi konsep utama PSI terinspirasi langsung dari gagasan Jokowi. Menurutnya, Presiden Jokowi bukan hanya inspirator, tapi juga telah lama dianggap sebagai mentor politik bagi PSI.
“Terus terang Pak Jokowi ini kami anggap sebagai mentor sejak lama. Jadi kalau ditanya apakah terinspirasi dari Pak Jokowi? Iya,” kata Andy.
Gagasan partai super terbuka sebelumnya pernah dilontarkan langsung oleh Jokowi kepada media, dalam sebuah pernyataan publik di Solo pada 5 Maret 2025.
“Partai yang terbuka, yang super terbuka, yang nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya. Partai milik bersama,” ujar Presiden Jokowi kala itu.
PSI kemudian mengadopsi konsep tersebut dan menyempurnakannya dalam bentuk Pemilu Raya, yakni proses pemilihan Ketua Umum partai secara langsung oleh seluruh anggota, bukan hanya ditentukan oleh elite partai.
Langkah PSI ini menjadi angin segar dalam dunia politik Indonesia, yang selama ini masih kerap didominasi oleh model top-down dalam pengambilan keputusan partai.
Jika Jokowi benar-benar mencalonkan diri atau terlibat aktif dalam kontestasi Pemilu Raya PSI, maka ini bisa menjadi manuver politik besar pasca berakhirnya masa jabatan presiden pada 2024.