Djawanews.com – Pemeintah bakal membangun proyek Proving Ground atau Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi pada tahun depan. Proyek ini penting bagi pemerintah karena dapat memperlancar proses standar kendaraan di ASEAN, dan mempermudah kegiatan ekspor supaya tak mengalami hambatan yang berarti.
Mengutip paparan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu 7 September. Rencananya proyek ini akan di groundbreaking atau peletakan batu pertama pada Januari 2023.
Adapun pembangunan proyek proving ground akan dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kendaraan dan keselamatan kendaraan, mengurangi emisi, serta menyelaraskan persyaratan teknis produksi antara negara ASEAN.
"Juga meningkatkan ekspor melalui persetujuan jenis yang saling mengakui produk otomotif di ASEAN," kata Hendro dalam rapat.
Proyek Proving Ground Butuh Dana 1,74 triliun dan Lama Penyelesaian 17 Tahun!
Nilai investasi untuk pembangunan proyek ini diperkirakan mencapai Rp 1,74 triliun, dengan lama konsesi mencapai 17 tahun.
Adapun hitungan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11% dan perkiraan Availability Payment atau skema pengembalian kepada investor sekitar Rp 340 miliar per tahun.
Saat ini pemerintah tengah menawarkan proyek proving ground pada sejumlah investor. Dimana pada Selasa (30/8/2022) lalu Menhub Budi Karya Sumadi membahas peluang kerja sama dengan Hungaria dalam lawatan ke beberapa negara Eropa.
Pemerintah Indonesia sempat menawarkan proyek ini pada pemerintahan Jepang, tujuannya adalah untuk mencari dukungan pembiayaan pada proyek Proving Ground yang bakal dilakukan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.