Jakarta, (25/1/2020) —Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) keluarkan ‘Empat Kebijakan Kampus Merdeka’ pada Jumat, 25 Januari 2020. Salah satu dari 4 kebijakan itu yakni magang 3 semester di luar atau pun di dalam kampus.
Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan mengatakan magang 3 semester merupakan yang terpenting dari kebijakan-kebijakan tersebut dan ini merupakan favoritnya.
Eks bos Gojek itu juga menegaskan bahwa dirinya sudah berbicara dengan beberapa pelaku industri terkait magang dan menyebut rata-rata mereka yang ia temui sangat mendukung program tersebut.
Magang 3 Semester: Mahasiswa Punya Cukup Waktu Mengenal Dunia Kerja
Nadiem Makarim sangat optimis kebijakan ini akan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinya di luar prodi selama 3 semester. Mahasiswa dapat memilih untuk belajar di prodi lain atau magang di luar kampus.
Selain mahasiswa, Nadiem menyebut para dosen yang membina magang juga akan meningkat kapasitas dan pergaulannya di dunia nyata.
Dalam keterangan resminya, Jumat (24/1), Nadiem mengatakan sudah berbicara dengan pelaku industri terkait program mahasiswa magang 3 semester dan menemukan para pelaku industri sangat tertarik akan hal itu.
“Ketika kami membahas masa magang 5-6 bulan, itu industri matanya langsung nyala, tertarik, karena itu adalah jangka waktu di mana industri bisa mengenal mereka lebih baik dan ke depan mungkin bisa direkrut,” kata Nadiem.
Nadiem menjelaskan, dengan waktu magang yang lebih panjang dari sebelumnya mahasiswa akan memiliki waktu yang cukup untuk mengenal dunia kerja dan ini sangat penting bagi mereka setelah keluar dari kampus nantinya.
Namun meskipun demikian, program magang 3 semester ini sifatnya tidak wajib bagi setiap mahasiswa. Mahasiswa dibebaskan memilih apakah akan menghabiskan tiga semester itu di luar kampus atau belajar di prodi lain (di dalam kampus).