Presiden Joko Widodo alias Jokowi memperkenalkan 7 Staf Khusus Presiden yang berasal dari kalangan milenial di teras Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Salah satunya adalah Angkie Yudistia.
Jokowi tertarik dengan Angkie karena ia adalah penyandang disabilitas yang juga aktif di bidang socioprenuer.
“Angkie Yudistia, adalah anak muda umur 32 tahun, aktif di bidang sosioprenuer,” ujar Jokowi saat memperkenalkan Angkie, Melansir Antaranews.com.
Jokowi menambahkan, Angkie merupakan milenial yang aktif di organisasi termasuk organisasi internasional. Ia pun meminta penyadang disabilitas tuna rungu ini menjadi Jubir Presiden bidang Sosial.
Perjalanan Angkie Yudistia menjadi socioprenuer
Masih dari Antaranews.com, Angkie Yudistia dilahirkan di Medan pada 5 Mei 1987. Awalnya, tidak ada masalah dengan kondisi tubuhnya.
Pendengaran Angkie mulai menghilang saat usianya menginjak 10 tahun. Diduga, hal ini terjadi karena kesalahan penggunaan obat saat ia terjangkit beberapa penyakit, salah satunya adalah malaria.
Kondisi telinga Angkie yang tak dapat lagi mendengarkan suara sempat membuat ia terpukul. Akan tetapi, berkat dukungan dari keluarga dan orang terdekat, secara perlahan dapat membuatnya keluar dari keterpurukan.
Perempuan berhijab ini menamatkan pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 2 Bogor. Setelah itu, ia melanjutkan S 1-nya di London School of Public Relation Jakarta degan fakultas komunikasi. Di kampus yang sama, Angkie mendapatkan gelar S2-nya.
Pada tahun 2008, ia berpartisipasi dalam ajang Abang None Jakarta. Di kompetisi ini, Angkie berhasil terpilih menjadi salah satu finalis dari daerah pemilihan Jakarta Barat.
Di tahun ini pula, Putri Pasangan Hadi Sanjoto dan Indiarty Kaharman ini memperoleh penghargaan sebagai The Most Fearles Female Cosmopolitan.
Di tahun 2011, Angkie mendirikan perusahaan yang bernama Thisable Enterprise. Masih di tahun yang sama, ia berhasil mengeluarkan sebuah buku bertajuk “Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas”.
Dua tahun setelahnya, ia kembali mengorbitkan buku dengan judul “Setinggi Langit”. Kemudian, pada tahun 2019, Angkie meluncurkan buku ketiga dengan tema “Become Rich as Socioprenuer”.
Melalui perusahaan yang didirikannya, teman tuli kita ini, berjuang untuk memberdayakan penyandang disabilitas Indonesia secara ekonomi di dunia tenaga kerja.
Sebelum menderikan perusahaan, ia tercatat pernah bekerja di sejumlah perusahaan bonafit seperti IBM Indonesia dan Geo Link Nusantara. Meskipun demikian, Angkie lebih memilih untuk keluar dan mendirikan Thisable Enterprise
Kini, Thisable Enterprise telah berkembang dan memiliki tiga lembaga antara lain Thisable Foundation, Thisable Recruitmen dan Thisable Digital.
Bersama perusahaan-perusahaan tersebut, Angkie memberikan pelatihan SDM bagi penyandang disabilitas agar dapat bekerja secara professional.
Pada tahun ini, Angkie dinobatkan sebagai The Asia’s Top Outstanding Woman Marketeer of the Year dari Asia Marketing Fideration.
Saat ditunjuk sebagai Staf Khusus Presiden, ia berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan akan sepenuh hati membantu Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih ramah bagi penyangdang Disabilitas.
“Sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas, tapi kita dianggap setara,” Kata Angkie Yudistia.