Andanda Badudu ditangkap oleh tim dari Polda Metro Jaya pada Jumat (27/9/2019), pukul 04.34 WIB. Penangkapan tersebut diduga terkait penggalangan dana untuk aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.
Ananda melakukan penggalangan dana melalui situs kitabisa. Dana yang terkumpul mencapai ratusan juta rupiah yang berasal dari 2000 lebih donasi dari masyarakat. Hal ini yang kemudian membuat Ananda menjadi sorotan. Lalu siapakah Ananda Badudu itu?
Siapa Ananda Badudu?
Mantan Personel Banda Neira
Ananda Badudu diketahui sebagai musisi dan pernah menjadi vokalis band indie, yakni Banda Neira. Bersama dengan Rara Sekar, Ananda Badudu berhasil membuat dua album mini yang berjudul Di Paruh Waktu pada 2013 dan Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti pada 2016.
Meski menjadi salah satu band indie terbaik di Indonesia dan lagu-lagunya telah banyak dikenal masyrakat Indonesia, Banda Neira memutuskan untuk bubar pada Desember 2016.
Mantan Wartawan Tempo
Selain sebagai musisi, Ananda Badudu juga pernah bekerja sebagai wartawan di PT Tempo Ini Media Tbk.
Ananda seringkali melakukan cuitan di media sosial pribadinya terkait dengan penggalangan dana untuk aksi mahasiswa di Gedung DPR RI. Sebelumnya Ananda juga menilai bahwa RUU beberapa RUU yang disahkan oleh DPR menciderai demokrasi.
Cuitan lain yang kerap diutarakan Ananda Badudu adalah soal UU KPK yang dianggapnya sebagai bentuk pelemahan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.
Isu lain yang kerap dicuitkan adalah masalah di Papua hingga kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Cucu Ahli Bahasa J.S. Badudu
Ananda Badudu merupakan cucu ke-7 Jusuf Sjarif Badudu, yang merupakan Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Padjajaran sekaligus dikenal sebagai Ahli Bahasa Indonesia.
Pada tahun 1970-an J.S. Sjarif Badudu sering tampil di TVRI dalam acara Pembinaan Bahasa Indonesia. Karya-karya besar yang telah dibuatnya adalah Kamus Kata-kata Serapan Asing dan Inilah Bahasa Indonesia yang Benar (1993) dan Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994).