Djawanews.com – Kader Nahdlatul Ulama (NU) Ainun Najib masih menjadi perbincangan panas para netizen Indonesia dan berbagai pihak setelah namanya disebut Presiden RI Joko Widodo pada Harlah ke-96 NU. Ainun selama ini dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap pemerintah, terutama soal penanganan pandemi COVID-19.
Ainun berkarier sebagai praktisi teknologi informasi di IBM Singapura. Ia juga aktif bicara soal penanganan pandemi COVID-19 melalui akun Twitter @ainunnajib.
Pada saat pandemi COVID-19 melanda, awal 2020, Ainun dan sejumlah rekannya mendirikan KawalCOVID19. Kelompok relawan itu turut mengumpulkan data kasus positif, kematian, serta pasien sembuh. Mereka merangkum data dari berbagai situs resmi pemerintah daerah. Tak jarang, KawalCOVID19 mengungkap perbedaan data antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Ainun Najib Sosok Peduli Pandemi COVID-19 dan Pengkritik Keras Pemerintah
Ainun Najib juga sering kali mengungkap kritik keras berbalut kekecewaan kepada pemerintahan Jokowi. Pada 10 September 2020 misalnya, Ainun mendesak Jokowi turun tangan menengahi perselisihan pemerintah pusat dan daerah dalam menangani pandemi.
“Urusan apa lagi selain ini yang lebih patut dapat perhatian Presiden? Ini sudah soal nyawa rakyat banyak. Sampai kapan cuma mau dapat laporan ABS saja? Saatnya blusukan turun langsung & memimpin penanganan wabah pak @jokowi. Dan lihat sendiri betapa tidak kompetennya jajaranmu,” cuit Ainun pada akun Twitter @ainunnajib, 10 September 2020.
Sehari setelahnya, ia kembali mengungkap kekecewaan terhadap penanganan pandemi COVID-19. Ainun merasa kecewa dengan pernyataan Jokowi yang meminta pemda menimbang dampak ekonomi dari PSBB. “I give up. Presiden @jokowi pemimpin tertinggi negara benar-benar tidak mengutamakan kesehatan & nyawa rakyat berbanding ekonomi,” ujar Ainun.
Terbaru, Ainun Najib pun berharap dalam gelombang penyebaran varian Omicron ini, rumah sakit tak kewalahan menangani pasien seperti saat penyebaran varian Delta pertengahan 2021. “Semoga wave Omicron ini kapasitas rumah sakit di Indonesia tidak overwhelmed seperti wave Delta lalu,” pungkasnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.