Djawanews.com – Seorang pria di Austria menjemput ajalnya setelah menghadiri "pesta corona". Tak salah lagi, pesta corona adalah sebuah pesta yang ditujukan bagi orang-orang yang ingin terpapar COVID-19.
Dikabarkan, sejumlah anti-vaxxer di Eropa memang sengaja terinfeksi COVID-19 karena setelah pulih mereka bisa mendapatkan "green pass".
Green pass sendiri biasanya diberikan setelah enam bulan pulih dari COVID-19. Izin tersebut digunakan sebagai pengganti paspor vaksin yang memungkinkan warga Eropa bekerja, ke restoran, hingga menggunakan transportasi umum.
Salah seorang peserta merupakan pria berusia 55 tahun asal Austria. Setelah menghadiri pesta corona di Italia bagian utara, pria tersebut meninggal dunia pada pekan lalu usai berjuang melawan COVID-19.
Selain pria tersebut, ada tiga orang lagi yang sekarang sedang dirawat di rumah sakit di Italia Utara, termasuk seorang anak. Dua dari orang-orang ini dalam perawatan intensif.
Menyebarkan virus dengan sengaja adalah kejahatan di Italia di bawah UU darurat negara bagian yang akan tetap berlaku hingga setidaknya 31 Desember.
"Kami telah menerima lebih dari satu pasien yang mengaku telah terinfeksi dengan sengaja," kata unit anti-COVID Bolzano Patrick Franzoni.
"Ada konsekuensi jangka panjang dan bahkan orang muda bisa berakhir di rumah sakit," tambahnya.
Franzoni menuturkan para anti-vaksin dapat bertemu di area luar bar untuk berpelukan, berciuman, dan berbagi minuman dengan seseorang yang terinfeksi.