Kabar duka menyelimuti anggota Ditsabhara Polda Bali. Bripda I Gede Yudha Pratama (21 tahun), anggota Shabara Polda Bali gugur setelah ditabrak mobil di Jalan Gatot Subroto Barat, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Selasa (19/11) pukul 03.30 WITA.
Peristiwa tragis yang menimpa Bripda I Gede Yudha Pratama diketahui saat dirinya bersama personel Disbhara Polda Bali menggelar patroli dialogis dan kewilayahan dengan sasaran menertibkan balapan liar di kawasan Jalan Gatot Subroto, Kuta Utara.
Kronologi Kejadian
Bripda Yudha gugur setelah ditabrak di Jalan Gatot Subroto Barat, tepatnya di depan UD Lancar, Kerobokan, Kuta Utara, Badung.
Kejadian gugurnya Bripda Yudha berawal dari saat dirinya hendak menghalau sepeda motor yang berjalan beriringan untuk diperiksa surat-suratnya. Saat korban bergerak ke tengah jalan, kemudian dari arah timur ke barat datang sebuah mobil Toyota Agya warna hitam.
Seorang pelaku diketahui bernama DAA (18 tahun), melihat adanya anggota kepolisian dilokasi tersebut, tersangka DAA merasa ketakutan dan menambah kecepatan mobilnya.
Saat menambah kecepatan kendaraannya, tersangka tidak melihat adanya anggota kepolisian di depannya yang saat itu diketahui sedang menghentikan iring-iringan sepeda motor. Sontak mobil tersebut menghantam korban yang bernama Bripda Yudha hingga terpental ke arah barat.
Akibat tabrakan tersebut, korban mengalami cedera berat di bagian kepala. Kemudian, kaki kiri sampai tungkai bawah remuk.
Korban kemudian dibawa menuju RS Balimed, Denpasar untuk mendapatkan tindakan medis. Namun dinyatakan meninggal dunia beberapa saat usai penanganan akibat cedera berat di bagian kepala.
Sosok Bripda Yudha di Mata Keluarga
Gugurnya Bripda Yudha saat bertugas membuat pihak keluarga sempat syok, sang ibu bahkan sempat pingsan. Ayah korban, Wayan Sumerta, mengatakan bahwa kejadian yang menimpa putranya, diserahkan ke hukum.
“Kami serahkan kepada pihak penegak hukum. Kalau penabraknya belum datang, mungkin nanti. Saya tidak tahu, namun hukum tetap jalan,” tuturnya.
“Anak saya orangnya periang dan suka bergaul. Saat pergi kerja, selalu menyapa warga sekitar,” ujar Ayah korban, saat mengenah Almarhum anaknya, Rabu (20/11)
Selain itu, ayahnya juga menambahkan, putranya itu masih melajang dan gemar membuat kerajinan tangan. Bahkan korban merupakan lulusan SMK, kemudian pada 2017 lulus menjadi polisi. Selama bertugas, korban sudah pernah dikirim ke daerah konflik dan baru pulang 23 Oktober lalu.