Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Polemik Penyekatan Suramadu Menuai Penolakan dari Masyarakat Madura

Polemik Penyekatan Suramadu Menuai Penolakan dari Masyarakat Madura

Usman Mahendra
Usman Mahendra 30 Juni 2021 at 12:10pm

Dilansir dari blog.netray.id: Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 21 Juni 2021 media ramai menyoroti isu yang berkembang di tengah regulasi penerapan pos penyekatan untuk tes usap antigen Covid-19 di ruas jembatan Suramadau. Akses yang menghubungkan kota Surabaya dengan pulau Madura ini disinyalir sebagai gerbang utama penyebaran virus corona. Oleh sebab itu, pemerintah daerah Surabaya menerapkan penyekatan berupa pos untuk pemeriksaan swab test bagi pengendara yang melintasi jembatan tersebut.

Jembatan Suramadu merupakan jalan utama perputaran roda ekonomi antar kedua kota. Pos penyekatan ini didirikan dengan tujuan sebagai pendeteksi awal orang-orang yang berlalu lalang untuk singgah pada kedua kota. Namun, hadirnya penerapan regulasi yang mengharuskan dilakukan swab test tersebut justru menjadi polemik. Pasalnya masyarakat Madura merasa keberatan dengan adanya pos penyekatan tersebut. Sebagai mayoritas masyarakat yang sering melewati jembatan Suramadu, warga Madura menilai regulasi ini terlalu berbelit-belit. Alhasil masyarakat Madura berbondong-bondong melakukan demo dengan tujuan penolakan pos penyekatan di ruas jembatan Suramadu. 

Seperti apa media pemberitaan mengawal polemik yang terjadi tersebut? Dan bagaimana tanggapan masyarakat yang diwakili oleh warganet Twitter terkait polemik pos penyekatan Suramadu? Berikut ulasan dari Media Monitoring Netray. 

Monitoring News Media 

Selama sepekan pemantauan, topik polemik penyekatan di jembatan Suramadu telah diberitakan sebanyak 134 artikel dari 33 portal media. Artikel pemberitaan tersebut terbagi atas beberapa kategori seperti kesehatan, hukum, dan pemerintahan. Jika dirunut, ketiga kategori tersebut memang masih selaras dengan isu polemik yang menuai aksi demo tersebut. 

Polemik Penyekatan Suramadu

Penerapan regulasi berupa pendirian pos penyekatan di jembatan Suramadu untuk deteksi awal tes usap antigen Covid-19 menuai aksi demo dari masyarakat Madura. 

Masyarakat Madura melakukan demo penolakan pos penyekatan tersebut karena dinilai menghambat perjalanan yang diburu waktu untuk segera bekerja. Prosedur rapid antigen dan swab test pada pos penyekatan di jembatan Suramadu ini dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 yang belum menurun. Namun ternyata layanan tersebut justru menimbulkan permasalahan baru. Demo masyarakat Madura pun dipenuhi tindakan anarkis hingga kericuhan tak terbendung. 

Pembongkaran Pos Penyekatan Suramadu

Demo yang dilakukan masyarakat Madura berujung pembongkaran. Pihak pemerintah daerah akhirnya membongkar pos penyekatan yang berada di ruas jembatan Suramadu tersebut. Kini pos penyekatan dibagi menjadi 8 titik di daerah Desa Bangkalan, Madura. Dilansir dari Detik, berdasarkan analisa dan evaluasi yang dilakukan Forkopimda Jatim, terjadi penurunan kasus dari warga yang menjalani swab di penyekatan Suramadu. Oleh sebab itu pos layanan akan bergeser pada 8 desa di 5 kecamatan. 

Jajaran Organisasi 

News Media Monitoring merangkum beberapa organisasi yang terlibat dalam isu polemik penyekatan Suramadu. 

Pada gambar di atas, terdapat beberapa organisasi seperti Tentara Nasional Indonesia, Pemkot Surabaya, Polda Jatim hingga Pemkab Bangkalan. Jajaran organisasi tersebut merupakan organisasi yang paling berpengaruh terhadap polemik ini. Selain itu, beberapa organisasi yang tertera di atas juga merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas kerusuhan di pos penyekatan. 

Pandangan Warganet terkait Polemik Penyekatan Suramadu 

Selain memantau pada media pemberitaan, Netray juga memantau keramaian warganet di Twitter. Bagaimana impresi warganet tentang polemik yang terjadi di pos penyekatan jembatan Suramadu?

Polemik penyekatan Suramadu yang menuai aksi penolakan dari masyarakat Madura diperbincangkan sebanyak 1,757 tweets. Topik ini mencapai jangkauan yang luas tetapi tidak begitu menarik interaksi murni dari warganet. Hal ini karena topik tersebut lebih banyak berkembang di akun media berita daring.

Selama periode pemantauan pada 18-24 Juni 2021, alur perbincangan seputar topik mengalami kenaikan pada 22 Juni 2021. Secara garis besar perbincangan warganet didominasi oleh tweets bersentimen negatif. Lantas apa yang diperbincangkan warganet seputar topik?

Seperti gambar di atas, Top Words memperlihatkan seputar garis besar apa yang menjadi perbincangan warganet. Pada jajaran kata-kata yang telah terjaring di atas, terdapat kata madura dengan ukuran paling besar daripada kata lainnya. Kemudian terdapat pula kata warga, surabaya, lockdown, dan demo. Artinya perbincangan warganet tidak jauh dari aksi demo yang dilakukan oleh masyarakat Madura serta rujukan lockdown. 

Populer Tweet untuk Penyekatan Suramadu 

Perbincangan warganet tentang aksi tersebut terbingkai dari gambaran populer tweetsnya. Pada populer tweets yang disajikan Netray berikut, terlihat bahwa mayoritas tweets adalah pemberitaan yang dituliskan oleh akun portal berita. Artinya meluasnya polemik penyekatan di Suramadu paling banyak dieksplorasi oleh akun media pemberitaan yang mempunyai platform jangkauan luas.

Selain menyoroti isu utama terkait aksi penolakan masyarakat Madura pada pos penyekatan di ruas jembatan Suramadu, ada sejumlah warganet yang menyoroti masyarakat Madura secara khusus. Sorotan tersebut menyeret karakteristik masyarakat suku Madura. Akun @faizaufi berpendapat bahwa masyarakat Madura hanya dapat ditertibkan oleh masyarakat Dayak. Tweet tersebut merupakan salah satu tweet yang menyeret polemik dengan identitas kesukuan. 

Polemik Penyekatan Suramadu Menyeret Suku?

Opini yang mengaitkan dengan suku tersebut, lantas memancing opini warganet lain untuk mengutarakan opini serupa. Tidak sedikit warganet yang kemudian turut berpendapat dengan menyebut karakteristik masyarakat suku Madura.

Beberapa tweet di atas, memperlihatkan bahwa warganet seolah tidak heran apabila pulau Madura termasuk salah satu wilayah dengan jumlah kenaikan kasus Covid yang sangat tinggi. Hal ini karena karakteristik masyarakatnya yang dinilai abai terhadap protokol kesehatan. 

Pro Kontra Warganet Menanggapi Polemik

Selain tanggapan warganet yang membawa identitas suku, terdapat pula tanggapan warganet yang pro dan kontra pada regulasi pemerintah terkait penyekatan. 

Tweets Pro
Tweets Kontra

Seperti contoh cuitan di atas, gambar bagian sisi kiri memperlihatkan warganet yang mendukung upaya pemerintah untuk memperketat regulasi terutama pada jalur lalu lintas di jembatan Suramadu. Warganet menilai adanya pos penyekatan di jembatan dapat meminimalisir mutasi penyebaran virus corona. 

Kemudian, sisi kanan memperlihatkan komentar warganet yang kontra. Dari tweets tersebut, warganet mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat karena tidak adanya pendekatan secara persuasif kepada masyarakat Madura. Ditambah lagi, masyarakat dari arah Madura yang masuk ke Surabaya mengalami pencegatan sedangkan dari arah sebaliknya tidak dicegat. 

Top Complaints dan Top Accounts

  • Top Complaints
  • Top Akun

Gambar di atas adalah fitur Top Complaints dan Top Accounts. Gambar bagian kiri merupakan rangkuman komplain yang banyak diperbincangkan warganet. Seperti yang terlihat, kata keluhan yang paling banyak digunakan warganet terkait topik ialah rasis dan ngamuk. Hal ini sesuai dengan isu polemik penyekatan yang merembet pada isu kesukuan. Kemudian pada jajaran Top Akun berdasarkan populer terdapat akun @faizaufi yang menempati urutan pertama. Akun ini merupakan akun yang paling sering disorot warganet terkait isi tweetnya yang cukup menarik perhatian. 

Penutup

Polemik yang terjadi pada pos penyekatan tes usap antigen Covid-19 di ruas jembatan Suramadu tersebut menjadi perhatian publik. Beberapa warganet lainnya mendukung upaya pemerintah untuk menekan penyebaran virus. Sedangkan beberapa warganet lainnya memahami keresahan masyarakat Madura tentang kesejahteraan hidup. Namun, pada akhirnya pos penyekatan pun di bongkar dan di pindah pada 8 titik di desa Bangkalan. Demikian analisis Netray. 

Bagikan:
#aksi masyarakat madura#masyarakat madura tolak pos penyekatan#netray media monitoring#pos penyekatan suramadu

Berita Terkait

    Tren Produksi Migas Udah On Track Menuju Target Produksi Satu Juta Barel per Hari?
    Berita Hari Ini

    Tren Produksi Migas Udah On Track Menuju Target Produksi Satu Juta Barel per Hari?

    Djawanews.com - Ketahanan energi kembali menjadi fokus utama pemerintah Indonesia. Salah satu langkah penting adalah peningkatan produksi minyak dan gas (migas) yang ditargetkan mencapai satu juta ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Penuh Sejarah! PLTA Gunungtua Subang Jadi Pembangkit yang Masih Terus Beroperasi
    Berita Hari Ini

    Penuh Sejarah! PLTA Gunungtua Subang Jadi Pembangkit yang Masih Terus Beroperasi

    Saiful Ardianto 22 Aug 2025 11:08
  • Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport dengan Sisa Waktu Tipis, tapi Realisasi Baru 65%?
    Berita Hari Ini

    Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport dengan Sisa Waktu Tipis, tapi Realisasi Baru 65%?

    Saiful Ardianto 21 Aug 2025 13:08
  • Daftar PLTB di Indonesia yang Jadi Kunci Potensi Besar untuk Energi Terbarukan
    Berita Hari Ini

    Daftar PLTB di Indonesia yang Jadi Kunci Potensi Besar untuk Energi Terbarukan

    Djawanews.com - Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) di Indonesia menawarkan peluang besar dalam pengembangan energi terbarukan. Menggunakan energi kinetik angin, PLTB berfungsi mengurangi emisi gas rumah ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Legalisasi Tambang Minerba Ilegal: Potensi Masalah Baru dalam Sektor Pertambangan
    Berita Hari Ini

    Legalisasi Tambang Minerba Ilegal: Potensi Masalah Baru dalam Sektor Pertambangan

    Saiful Ardianto 20 Aug 2025 10:30
  • Proyek PLTA Batang Toru: Penyebab DPRD Tapsel Tinjau Dampak Sosial dan Lingkungan?
    Berita Hari Ini

    Proyek PLTA Batang Toru: Penyebab DPRD Tapsel Tinjau Dampak Sosial dan Lingkungan?

    Saiful Ardianto 20 Aug 2025 10:27

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport dengan Sisa Waktu Tipis, tapi Realisasi Baru 65%?
Berita Hari Ini

1

Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport dengan Sisa Waktu Tipis, tapi Realisasi Baru 65%?

Energi Gelombang Laut: Indonesia Mulai Manfaatkan Potensinya untuk Transisi Energi?
Berita Hari Ini

2

Energi Gelombang Laut: Indonesia Mulai Manfaatkan Potensinya untuk Transisi Energi?

PLTA Sungai Boh Jadi Pilar Kemajuan Energi dan Ekonomi Kalimantan Timur
Berita Hari Ini

3

PLTA Sungai Boh Jadi Pilar Kemajuan Energi dan Ekonomi Kalimantan Timur

Legalisasi Tambang Minerba Ilegal: Potensi Masalah Baru dalam Sektor Pertambangan
Berita Hari Ini

4

Legalisasi Tambang Minerba Ilegal: Potensi Masalah Baru dalam Sektor Pertambangan

Proyek PLTA Batang Toru: Penyebab DPRD Tapsel Tinjau Dampak Sosial dan Lingkungan?
Berita Hari Ini

5

Proyek PLTA Batang Toru: Penyebab DPRD Tapsel Tinjau Dampak Sosial dan Lingkungan?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up