Djawanews.com - Taliban sudah resmi mengusai segala sendi pemerintahan Afghanistan. Tapi bagi Kanada, hingga detik ini, Taliban bukanlah pemerintahan yang sah dari Afghanistan.
Kanada tidak memiliki rencana untuk mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan. Mereka --kata Turdeau-- telah mengambil alih Kabul dalam gerakan garis keras.
"Kanada tidak memiliki rencana untuk mengakui Taliban sebagai Pemerintah Afghanistan," kata Trudeau kepada wartawan.
"Mereka telah mengambil alih dan menggantikan pemerintahan demokratis yang terpilih dengan paksa," sambung Trudeau dilansir dari Al Jazeera, Selasa 17 Agustus 2021.
Setelah berhasil menguasai istana kepresidenan di Kabul, Taliban umumkan perang di Afghanistan telah berakhir. Taliban juga siap melibatkan berbagai pihak dalam pemerintahan baru, seraya ingin membuka hubungan internasional.
Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu pada Hari Minggu ketika gerilyawan Islam memasuki kota, mengatakan dia ingin menghindari pertumpahan darah, sementara ratusan warga Afghanistan putus asa untuk meninggalkan bandara Kabul yang kebanjiran.
"Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan mereka selama 20 tahun, Terima kasih kepada Tuhan, perang di negara ini telah berakhir," Mohammad Naeem, juru bicara kantor politik Taliban, mengutip Reuters dari Al Jazeera TV, Senin, 16 Agustus.
Alih-alih memerlukan waktu 90 hari untuk merebut Kabul seperti perkiraan intelijen Amerika Serikat (AS) pekan depan, Taliban hanya memerlukan waktu seminggu untuk menguasai Afghanistan setelah serangan kilat yang berakhir di Kabul.