Sudah empat tahun PLTU Bali di yang terletak di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Dewata.
Selama itu pula PT General Energi Bali (GEB) selaku investor utama dari PLTU Bali terus berupaya agar supla listrik Jawa-Bali tetap menyala.
Sejak dioperasikan secara komersial untuk pertama kalinya pada 25 September 2015, PLTU Bali atau Celukan Bawang telah berkontribusi terhadap 43 persen pasokan listri di Pulau Bali.
Tidak hanya itu, energi yang dihasilkan oleh PLTU ini juga didistribusikan melalui sistem interkoneksi Jawa-Bali untuk memenuhi kebutuhan listrik di sebagian Pulau Jawa.
“Kapasitas bersih 380 megawatt, itu disalurkan ke seluruh interkoneksi. Jadi, listrik PLTU Celukan Bawang ini juga dinikmati oleh masyarakat di Jawa dan Bali,” kata Direktur Operasional GEB, Agus Mardadi kepada Era.id pada Agustus Silam.
PLTU Bali membawa manfaat di masyarakat
Kehadiran PLTU di Celukan Bawang, Bali ternyata tidak hanya berperan sebagai pemasok listrik namun juga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama soal serapan tenaga kerja.
“Kehadiran PLTU Celukan Bawang telah membawa manfaat bagi masyarakat, terutama di empat desa, yakni Celukan Bawang, Tukadsumaga, Tinga-tinga dan Pengulon,” ujar Camat Gerokgak, Made Jurtawan.
Selain itu, sejumlah CSR yang diberikan oleh GEB juga dianggap banyak membantu masyarakat sekitar. Made berharap, PT GEB melalui PLTU Celukan Bawang dapat berkontribusi lebih banyak lagi terhadap masyarakat di sekitar lokasi PLTU.
“Kita masih berharap, PLTU Celukan Bawang dapat membantu masyarakat lebih banyak lagi di masa depan, sehingga kesejahteraan masyarakat Gerokgak semakin meningkat,” kata Made.
Sementara itu, Agus Mardadi mengatakan, PT GEB telah berkomitmen untuk memberikan manfat sebesar mungkin bagi masyarakat yang bermukim di sekitar PLTU.
Sejak awal berdiri, PT GEB telah memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah yang ada, tempat ibadah, serta aktif dalam kegiatan keagamaan. Bahkan, mereka juga kerap mengundang para siswa untuk mengetahui, meninjau dan mengenal apa sesungguhnya PLTU itu.
Agus menilai, hubungan yang saling menguntungkan antara PLTU Celukan Bawang, Bali dengan warga sekitar adalah hubungan yang wajib dipelihara.
“Kerjasama dengan pemerintah Indonesia akan berlangsung selama 30 tahun sejak operasi komersial. Jadi, masih ada 26 tahun ke depan, kita semua harus bekerja sama. Saya yakin, itu tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari stakeholder,” pungkas Agus.