Djawanews.com - PLTS Terapung Cirata menjadi tonggak utama dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dan Asia Tenggara. Proyek ini menunjukkan komitmen PT PLN Nusantara Power (PLN NP) dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060.
PLTS Terapung Cirata beroperasi sejak November 2023 dengan kapasitas 192 MWp dan mampu menghasilkan listrik hijau hingga 300 GWh per tahun, serta mereduksi emisi karbon sebanyak 214.000 ton CO₂.
Keberhasilan PLTS Terapung Cirata: Solusi Berkelanjutan untuk Energi Bersih
PLTS Terapung Cirata mengintegrasikan teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan sistem pembangkit listrik tenaga air (PLTA) eksisting. Inovasi ini memungkinkan pengelolaan sumber daya air yang optimal tanpa mengganggu fungsi utama waduk.
Pembangkit ini tidak hanya meningkatkan ketahanan energi Indonesia, tetapi juga menjadi model pengembangan energi terbarukan yang dapat diterapkan di berbagai wilayah.
Dengan keberhasilan tersebut, PLN NP kini berencana mengembangkan proyek serupa di Waduk Karangkates, yang akan memanfaatkan potensi waduk untuk pembangkitan energi bersih tanpa memerlukan lahan tambahan.
Proyek ini menjadi fondasi bagi pengembangan energi hijau di Indonesia dan diharapkan dapat mempercepat transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
PLN NP juga mengoperasikan proyek PLTS Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan kapasitas 50 MW, yang dilengkapi dengan Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 8,3 MWh untuk memastikan kestabilan pasokan listrik. Proyek ini merupakan langkah penting dalam menciptakan pemerintahan yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan energi terbarukan.
Selain itu, PLN NP tengah mengembangkan proyek PLTS di berbagai wilayah, termasuk Proyek PLTS Jawa-1 yang mencakup Batang, Pemalang, Paiton, dan Sumenep, serta proyek Mentari Nusantara yang mencakup pembangunan PLTS di Jawa dan luar Jawa.
Dengan ratusan bendungan yang tersebar di Indonesia, potensi PLTS terapung diharapkan masih sangat luas untuk dikembangkan.
PLTS Terapung Cirata bukan hanya menjadi pionir dalam transisi energi hijau di Indonesia, tetapi juga berpotensi menginspirasi negara-negara ASEAN dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan.
Keberhasilan proyek ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan inovasi teknologi dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan hijau.
Demikian informasi seputar PLTS Terapung Cirata. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.