PLTA Sigura-gura Merupakan Salah Satu PLTA yang Dimiliki Oleh INALUM yang Terletak Dibawah Permukaan Tanah.
PLTA Sigura-gura merupakan salah satu PLTA yang dimiliki oleh PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM (Persero). Bersama PLTA Tangga, PLTA Sigura-gura memasok listrik ke Inalum.
Listrik PLTA Sigura-gura ini diantar ke pabrik Inalum di Kuala Tanjung. Ada 271 tiang transmisi yang siap mengantar listrik ke Inalum.
Pembangkit Listrik Tenaga Air Bawah Tanah Pertama di Indonesia
PLTA yang dibangun pada 1980 ini merupakan stasiun pembangkit listrik tenaga air bawah tanah pertama di Indonesia yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Kepala Departemen Operasi dan Sipil Inalum, Antoni O Galungging mengatakan PLTA ini berada di 200 meter di bawah permukaan tanah. Untuk menjangkau stasiun pembangkit listrik ini, ada terowongan dengan jarak 1 km yang harus dilalui.
Meski berada ratusan meter di bawah permukaan tanah, udara di Stasiun Pembangkit Sigura-gura ini tidak pengap.
PLTA Sigura-gura dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sigura-gura yang berada 200 meter dibawah tanah ini memiliki 4 unit turbin dan generator di dalamnya. Pembangkit Listrik Sigura-gura milik Inalum merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia dengan Kapasitas terpasang 286 MW.
Pasokan listrik dari PLTA Sigura-gura ini sangat penting bagi Inalum. Pasalnya, jika pasokan listrik mati, maka perusahaan pelat merah ini akan menanggung miliaran rupiah.
Biaya listrik yang dihasilkan dari PLTA ini sangat efisien, di bawah 2 sen dolar AS/kWh. Dengan listrik yang andal dan terjangkau itu, biaya produksi aluminium jadi lebih kompetitif.
Pabrik aluminium memang membutuhkan listrik dalam jumlah besar dan murah. Karena itulah Asahan dipilih sebagai pabrik Inalum yang berdiri sejak 38 tahun lalu.