PT Kayan Hydro Energy akan membangun PLTA dengan kapasitas sebesar 9.000 megawatt.
PT Kayan Hydro Energy berencana membangun sebuah pembangkit listrik tenaga air atau PLTA di Kayan, Kalimantan Utara. Dengan adanya pembangunan PLTA ini diharapkan dapat menyuplai kebutuhan listrik di seluruh Pulau Kalimantan.
Selain itu beberapa daerah yang menjadi pusat Industri yang akan didirakan dalam beberapa waktu mendatang juga akan dipasok listriknya oleh PLTA Kayan.
PLTA Kayan diproyeksikan menjadi pembangkit listrik terbesar di Indonesia
PT Kayan Hydro Energy akan membangun sebuah pembangkit listrik diatas lima bendungan dengan kapasitas total mencapai 9.000 megawatt.
Adapun pembangunan PLTA tersebut akan dilangsungkan secara bertahap. Untuk pembangunan pembangkit listrik di bendungan pertama akan dibangun dengan kapasitas sebesar 900 megawatt.
Kemudian, pada bendungan kedua akan dibangun PLTA dengan kapasitas 1.200 megawat. Pada bendungan ketiga dan keempat akan dibangun pembangkit listrik dengan kapasitas masing-masing sebesar 1.800 megawatt dan di bendungan kelima akan dibangun PLTA dengan kapasitas paling besar mencapai 3.200 megawatt.
Secara otomatis, pembangunan PLTA yang dilakukan oleh PT Kayan Hydro Energy ini akan menjadi PLTA dengan kapasitas energi listrik terbesar di Indonesia.
Rencananya, proyek tersebut akan mulai dijalankan pada akhir tahun 2019 dan akan rampung dalam rentang waktu 20 hingga 25. Adapun tanggal operasi komersial (Commercial Operation Date) diharapkan dapat dilakukan pada tahun 2025.
Artinya, listrik PLTA Kayan sudah dapat dipakai pada tahun tersebut melalui transmisi Perusahan Listrik Negara (PLN).
“COD itu, Kayan 1 itu 2025. Target itu selesai lima cascade itu sekitar 20 tahun, 25 tahun,” kata Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy Khaerony, Rabu (21/8/2019) seperti dikutip dari Era.id.
“2025, itu kayan 1 sudah bisa COD sudah bisa dipakai listriknya,” tambahnya.
Khaerony mengatakan, untuk target operasi komersial pada PLTA Kayan dua diproyeksikan dapat dilakukan pada tahun 2026 dan setahun setelahnya merambat ke PLTA Kayan tiga.
Dia menyebut, perbedaan target operasi komersial tersebut dikarenakan adanya perbedaan jarak yang cukup jauh antara satu PLTA dengan PLTA lainnya.
“Kita perlu waktu insfratruktur pembangunan jalan tersebut,” terang khaerony.
Dari segi pendanaan, PT Kayan Hydro Energy akan mendapatkan dana investasi dari PowerChina yakni salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik pemerintah China dan Central Asia Capital Ltd. Dengan jumlah investasi mencapai 27 miliar dolar AS.
Khaerony menambahkan, pembangunan proyek tersebut diharapkan dapat berkonstribusi terhadap kebutuhan listrik di seluruh Pulau Kalimantan termasuk sebuah kawasan industri terpadu di Tanah Kuning, Kalimanta Utara. Bahkan, PT Kayan Hydro Energy juga berencana untuk mengekspor listrik ke Malaysia.
“Nantinya, listrik itu akan terkoneksi dengan sistem Kalimantan. PLN saat ini sedang bangun transmisi dari Kalbar, Kalteng, Kaltim Bahkan Ke Kalimantan Utara,” ungkapnya.
“Bahkan, listrik itu bisa kita ekspor ke Malaysia. Karena Malaysia di bagian utara itu listriknya masih kurang bagus, masih kurang. Makanya, itu juga akan kita ekspor nantinya,” tambah Khaerony.