Pembangunan PLTA Kayan Dilaksanakan pada 2020, Hal Ini Dikarenakan Ijin Bendungan PLTA Sungai Kayan Belum Mendapatkan Rekomendasi dari Komisi Bendungan.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara hingga kini masih terus berproses. Jika tidak ada rintangan, pekerjaan kontruksinya akan dimulai pada Februari 2020 mendatang.
PLTA ini nantinya akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, karena memiliki kapasitas listrik sebesar 9.000 megawatt. Pembangunan PLTA sendiri dimotori oleh PT Kayan Hydro Energi (KHE) yang bekerja sama dengan Power China.
Pembangunan PLTA Kayan Molor
Saat ini investor pengerja salah satu mega proyek provinsi termuda di Indonesia yakni KHE, sedang melakukan persiapan di lapangan, mengenai apa saja yang harus segera dipersiapkan untuk pelaksanaan pembangunan kontruksi awal.
Rencana pembangunan PLTA Kayan tahap pertama ini dilakukan mulai tahun depan, meski sempat diisukan akhir tahun ini. Hal tersebut dikarenakan izin bendungan PLTA Sungai Kayan belum mendapatkan rekomendasi dari Komisi Bendungan, dikutip dari kaltara.prokal.co.
“Saat ini mereka (Komisi Bendungan) masih mempelajari, karena ada ratusan gambar,” tutur Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.
Adapun gambar yang diserahkan kepada Komisi Bendungan itu diperkirakan sekitar 500 lembar. Menurut Irianto Lambrie, jumlah tersebut cukup banyak dan harus dibuat secara detail.
“Mungkin nanti pelaksanaan di lapangan ada penyesuaian dengan kondisi lokasi,” ujarnya.
Oleh karena itu harus dipahami betul, karena membangun bendungan PLTA itu berbeda dengan membangun bangunan lain. Pasalnya jika keliru dalam pelaksanaannya, akibatnya akan fatal. Bisa terjadi banjir dan menimbulkan korban jiwa hingga korban materi.
Pastinya, pihak investor harus selalu mengingatkan para pekerjanya untuk lebih teliti dan harus mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas dari pembangunan PLTA, sebagai upaya awal untuk terjadinya dampak negatif dari kegiatan tersebut.
Pembangunan PLTA Kayan Telan Triliunan Rupiah
Untuk menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt, nantinya PLTA Kayan akan dibangun dengan lima tahapan.
Bendungan Kayan 1 akan dibangun dengan daya sebesar 900 megawatt, bendungan Kayan 2 akan dibangun dengan kapasitas sebesar 1.200 megawatt, sementara bendungan 3 dan 4 dibangun dengan kapasitas masing-masing sebesar 1.800 megawatt. Untuk tahap terakhir yakni bendungan 5 Kayan akan dibangun dengan daya sebesar 3.200 megawatt. Jadi totalnya ada 9.000 megawatt.
PLTA Kayan berkapasitas 9.000 megawatt yang akan dibangun tahun 2020 dengan lima tahapan ini, memiliki nilai investasi yang beragam. Rentang biaya pembangunan PLTA Kayan sendiri encapai US$ 2,3 – 2,7 juta per megawatt.
Seperti yang dilansir dari financedetik.com, jika PLTA Kayan dibangun dengan kapasitas mencapai 9.000 megawatt, ini artinya biaya pembangunan PLTA Kayan secara keseluruhan, menelan biaya hingga US$ 20,7 miliar – US$ 24,3 miliar. Mengacu kurs Rp14.000/US$, biaya pembangunan PLTA Kayan yaitu sekitar Rp289,8 triliun – Rp340,2 triliun.