Djawanews.com – Seorang pedagang tas dan dompet di Zona 3 Kawasan Wisata Malioboro Yogyakarta meninggal dunia setelah dinyatakan positif Covid-19. Satuan Tugas Covid-19 pun kemudian gencar melakukan tracing.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengungkapkan jika PKL tersebut masih berjualan aktif pada 20-26 Agustus 2020, yang merupakan minggu pada liburan.
Heroe menjelaskan jika tracing dilakukan kepada anggota keluarga yang melakukan kontak erat dengan korban yaitu anak, menantu, dan cucu. "Anak dan menantu yang mengantar berobat ke puskesmas dan yang sempat menggantikan jualan," jelasnya dilansir dari Harian Jogja, (6/9).
Selanjutnya, Heroe menerangkan orang-orang yang sebelumnya kontak erat dengan pasien mulai dari keluarga maupun rekan PKL Malioboro, diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
Selain itu para warga yang pernah melakukan shalat jemaah bersama pasien juga diminta mengkarantina diri.
Meskipun demikian, Heroe menjelaskan jika kawasan Malioboro masih aman dan para PKL lainnya masih dapat berjualan, lantaran orang-orang yang kontak erat sudah mejalankan isolasi mandiri.
"Sementara pedagang PKL lainnya masih diijinkan untuk berjualan dan kondisi di Malioboro masih aman, sebab yang kontak erat sudaj6 diliburkan dan isolasi mandiri," terangnya.
Berdasarkan data pengunjung Malioboro pada 18—27 Agustus 2020 terdapat 30.116 wisatawan dan di Zona 3 terdapat 3.698 pengunjung.
"Tidak semuanya masuk di Zona 3 ruas pedestrian barat dan kota sudah mempunyai nomer kontaknya saatnya nanti jika perlu untuk periksa akan kota hubungi melalui WA untuk periksa," imbuh Heroe.
Selain kabar PKL meninggal karena Covid-19 di Malioboro, Yogyakarta, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.