Djawanews.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mengusung Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim di Pilkada Jawa Timur (Jatim). PKB tak masalah harus berhadapan dengan pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam kontestasi tersebut.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut, Khofifah Indar Parawansa yang merupakan cagub petahana, tak punya prestasi yang jelas saat memimpin Jatim.
"Engga ada masalah, karena memang bu Khofifah tidak jelas prestasinya di Jawa Timur," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 28 Agustus.
Dia lantas membandingkan Luluk dengan Khofifah yang diklaim lebih jelas prestasinya. Misalnya, Luluk dikenal berjuang keras.
Belakangan, Luluk juga keras memperjuangkan Pansus Angket Haji 2024.
"Mbak Luluk menurut saya sukses di parlemen, mengangkat isu dan aspirasi yang diharapkan oleh masyarakat. Termasuk berjuang keras untuk memperjuangkan racangan undang-undang, sekarang pansus haji," kata Jazilul.
Terkait dengan elektabilitas, menurutnya sangat mudah mengerek elektoral di tengah era media sosial.
Dia mengatakan, elektabilitas paslon bersifat dinamis dan dapat berubah karena pengaruh faktor yang tak terduga.
"Hari ini zaman media sosial cuaca gampang berubah naik turun nya org gampang berubah karena opini publik," kata Jazilul.
"Ada di suatu tempat sudah daftar mau daftar kira-kira malamnya diambil KPK. Itukan gak pengaruh elektoral. Atau tiba-tiba juga ada gambar-gambar yang tidak senonoh," imbuhnya.
PKB menjamin, Luluk-Lukman merupakan pasangan yang tepat untuk warga Jatim.
"Saya pastikan pasangan Luluk dan Lukman ini pasangan yang segar untuk jatim. Peduli dan bebas korupsi," kata Jazilul.
Pilgub Jatim 2024 diprediksi akan diikuti tiga pasang calon. Hingga saat ini, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak adalah pasangan yang mendapat dukungan dari mayoritas partai politik.
PDI Perjuangan dikabarkan memajukan kadernya yang juga Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.