Djawanews - Sejumlah warga menolak pembangunan Gereja Bethany di Jalan Thamrin, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Jawa Timur pada Rabu malam (9/6. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) merespon persoalan ini.
Dilansir dari laman resmi PGI, penolakan ini dilakukan warga di RT 01/02, RT 02/02, RT 01/03 dan RT 02/03. Ketua RT 02/02, Hence Hapsaki mengatakan, penolakan didasari karena tidak adanya izin dari lingkungan yang mayoritas Muslim.
Kapolsek Kota Ponorogo AKP Kusbiantoro langsung turun tangan. Pihak Kepolisian memastikan mengamankan situasi agar tidak terjadi tindakan anarkis supaya kerukunan tetap terjaga dan kondusif.
PGI telah merespons baik melalui PGIW Jawa Timur dengan menghubungi pemerintah daerah setempat. Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian (KP) PGI Pdt. Henrek Lokra menjelaskan, kasus ini akan dikawal dengan baik dengan perencanaan solutif sehingga tidak menimbulkan kegaduhan atau memperburuk keadaan.
Pendeta Henrek berharap semua pihak dapat menahan diri dan menghindari provokasi yang hanya akan menggangu solidaritas.
Dukungan PDI Perjuangan Jatim
Sementara itu Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Sri Untari Bisowarno bilang, Indonesia adalah negara berdasarkan Pancasila. Dia ingin memastikan kalau semua agama resmi di republik ini punya hak sama untuk berkembang.
Dia menyayangkan ada kelompok warga yang menolak pembangunan gereja. Sri Untari meminta semua pihak mengedepankan kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Saya minta kader-kader PDI Perjuangan di Ponorogo memberi advokasi kepada para saudara kita dari Gereja Bethany, agar mereka bisa beribadah dengan tenang dan baik,” ujar Sri Untari.