Djawanews - Nama Gus Miftah ramai dibicarakan usai acara peresmian GBI Amanat Agung Jakarta. Gus Miftah sempat memberikan sambutan dalam acara yang juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan itu.
Anies Baswedan meresmikan renovasi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, di Jalan Bandengan Utara No. 40, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/4) kemarin.
"Pemerintah hadir untuk segala kebutuhan umat beragama, agar timbul rasa percaya antar warga bahwa kita saling mendukung. Kami bersyukur GBI Amanat Agung turut menjadi bagian indikator dalam keberhasilan DKI meraih Harmoni Award," ucap Anies yang ditulis di akun Facebooknya.
Tapi bintangnya adalah Gus Miftah. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman ini berbicara dari balik mimbar dengan latar belakang salib besar di dinding. Pernyataannya ini dia bagikan juga di akun instagram miliknya.
Pernyataan Gus Miftah belakangan memang panen pujian. Di akun instagramnya, banyak komentar-komentar positif kepada dia. Walaupun tidak sedikit juga yang kontra. Gus Miftah sempat menutup nasihatnya dengan 'shalom', salam yang biasanya digunakan umat Nasrani.
Di saat aku menggenggam tasbihku, dan kamu menggenggam salibmu. Di saat aku beribadah di istiqlal, namun engkau ke katedral.
Di saat bioku tertulis Allah SWT, dan biomu tertulis Yesus Kristus. Di saat aku mengucap assalamualaikum, dan kamu mengucapkan shalom.
Di saat aku mengeja Al'Qur-an, dan kamu mengeja Alkitab-mu. Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan. Tentang aku yang menengadahkan tangan dan kau yang melipatkan tangan saat berdoa. Aku, kamu, kita.
Bukan istiqlal dan katedral yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan, namun tetap harmonis. Andai saja mereka memiliki nyawa, apa tidak mungkin mereka saling mencintai dan menghormati antara satu dan yang lainnya? Terima kasih. Shalom. Assalamualaikum wr wb,